Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Anak Sejak Dini, Genpro Depok Siap Mewadahi

Reporter : Emy

Depok | STATUSBERITA.com – Presiden komunitas Bisnis Global Entrepreuner Profesional (GENPRO) Chapter Grand Depok City (GDC) Depok, H. Setiyo Sudiono menilai keterampilan generasi muda dalam berwirausaha harus didukung dengan program terbaik.

Menurutnya, pengembangan jiwa wirausaha muda dapat ditanamkan sedini mungkin, dan bisa di mulai dari usia pelajar.

“Seiring dengan perkembangan siswa di era globalisasi ini, kami melihat betapa pentingnya mendorong para siswa untuk mengembangkan bakat bisnis dan jiwa wirausahanya sejak dini agar kelak mereka siap terjun di dunia kerja, khususnya sebagai pebisnis muda,” ujar Setyo saat menghadiri Muscab ke- VI Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Depok, Jawa Barat di Hotel Bumi Wiyata, Selasa (27/09/2022).

Untuk itu, lanjutnya, Genpro akan mewadahinya dengan program-program yang menarik atau di sukai oleh kawula muda. Terlebih saat ini, Genpro telah memiliki 40 – 50 mentor yang berkompeten di ilmu bisnis.

“Kami memiliki 40-50 mentor yang sudah ahli di ilmu bisnis. Diantaranya ada di bidang SDM, financial, investasi hingga bidang marketing, dan para mentor tersebut sudah siap untuk mementorin sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha, ” bebernya.

Setyo yang akrab di sapa mas tyo juga mengungkapkan, tujuan Genpro untuk mengembangkan jiwa wirausaha muda sedini mungkin tersebut untuk mengedukasi, terutama para pelajar untuk menjadi anak muda yang produktif.

“Sasaran kita memang pelajar atau siswa SMA/SMK. Kita sedang berusaha menciptakan generasi muda yang studi sekolahnya bagus, prestasinya bagus dan bisnisnya juga bagus, ” tutur Tyo.

Ditempat yang sama, Ketua Young Entrepreneur Genpro Depok, Ali Sumara Khomeini mengatakan, saat ini pihaknya ingin mengajak para generasi muda untuk menjadi generasi yang lebih produktif lagi, khususnya para pelajar. Yang awalnya untuk memenuhi kebutuhan mereka (pelajar-red) terbiasa dengan meminta kepada orang tua ataupun sanak saudara, tapi kita rubah cara berpikir nya menjadi lebih enjoy usaha atau berjualan untuk mendapatkan uang dari pada meminta.

“Kami ingin merubah mindset, yang awalnya kalau ingin memiliki sesuatu mereka meminta kepada orang tua, kita rubah mindset nya menjadi bagaimana caranya memiliki sesuatu tersebut tanpa harus meminta, ” ucap Ali Sumara yang akrab di sapa bang Omey.

Misalnya, sambung Omey, saat ini permainan game online sangat di minati oleh kawula muda, terutama para remaja. Nanti kita akan merubah mindset nya, yang tadinya hanya sebagai pemain saja kita berikan edukasi dari hanya seorang pemain atau penikmat game online menjadi penghasil dalam game online tersebut.

“Jadi dalam kesenangannya itu, kita tumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Dan pengembangannya nanti bisa kita buat suatu komunitas, misalnya komunitas ramah digital yang di dalamnya nanti akan kita berikan edukasi -edukasi yang baik, tanpa menganggu pendidikan di sekolah, ” jelasnya.

Lebih jauh dikatanya, anak muda sekarang itu sebenarnya sudah banyak yang produktif dalam berbagai hal, khususnya kewirausahaan, hanya saja mereka belum mengerti bagaimana cara mengembangkan ke wirausahaannya tersebut.

Untuk itulah Genpro hadir, untuk memberikan support dalam mendorong anak-anak muda dengan mengarahkannya untuk berwirausaha dan menjadi young entrepreneur
melalui pelatihan, pendampingan, dan pembinaan.

“Mau main game ujung-ujungnya produktif, nongkrong sama temen-temen pun ujung-ujungnya produktif, jadi anak muda produktif yang sehat, enerjik dan fun,” Pungkas Omey.

Untuk Di ketahui, GENPRO Depok merupakan komunitas para wirausaha baik wirausaha UMKM maupun wirausaha yang sudah besar yang bergerak dalam berbagai bidang usaha. Untuk skala Depok saat ini telah mencapai 300 entrepreneur

Organisasi GENPRO sendiri dapat dikatakan sebagai organisasi yang sudah tumbuh dengan besar dimana hal tersebut dapat dilihat dari hadirnya GENPRO yang tersebar pada lebih dari 200 kota dan kabupaten, serta berada di lebih dari 8 negara diantaranya Turkey, Qatar, Jerman, Prancis, Belanda, Kuwait, Malaysia, dan Singapura.