back to top

Triono, Pria Lamongan yang Berpisah Selama 18 Tahun, Berusaha Mencari Ibu Kandungnya di Banten

Date:

Share post:

Serang | statusberita.com – Sejak usia 5 tahun, Sarie Triono (23), seorang warga Lamongan, Jawa Timur, telah kehilangan kontak dengan ibu kandungnya, yang berasal dari Banten, setelah orang tuanya bercerai.

Triono telah mencoba mencari ibu kandungnya, Enong Sanirah, sejak saat itu. Ibunya bercerai dengan ayahnya pada tahun 2004 dan kembali ke Banten. Setahun kemudian, ayahnya meninggal dunia. Pada saat itu, Triono yang baru berusia 4 tahun, diasuh oleh ayah angkatnya. Sudah 18 tahun berlalu sejak Triono terakhir kali berhubungan dengan ibunya.

“Saya lahir pada bulan April tahun 2000. Yang saya tahu, ibu saya berasal dari Banten, itu saja,” kata Triono, pada Selasa (13/6/2023).

Triono telah melakukan segala upaya untuk mencari ibu kandungnya, mulai dari meminta bantuan “orang pintar” hingga mencari petunjuk dari keluarga besar. Namun, petunjuk yang ia dapatkan sangatlah sedikit, karena ia ditinggalkan ketika masih balita.

Ketika masih kecil, Triono dan ibunya tinggal di Sumur Gayam, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Namun, sejak kecil ia diasuh oleh ayah angkatnya, sehingga ia memiliki sedikit sekali petunjuk tentang ibunya.

Ketika Triono berusia 7 tahun, ibunya sempat datang ke Lamongan. Namun, kenangan tersebut hanya sebentar, karena sang ibu kembali ke Banten.

“Ibu pernah datang ke sini, tapi kemudian pulang ke Banten, karena saat itu ibu sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan,” katanya.

Kenangan masa kecilnya tidak begitu jelas menggambarkan sosok ibunya. Namun, ia masih menyimpan beberapa foto masa kecil mereka berdua hingga saat ini. Triono berharap bahwa petunjuk dari foto-foto tersebut dapat membantu menghubungkannya kembali dengan ibu kandungnya.

“Sudah lama saya mencari tahu keberadaan ibu saya, tetapi belum ada titik terang. Saya memiliki foto-foto saya saat berusia satu tahun, foto saat ulang tahun,” katanya.

Saat ini, Triono tinggal di Desa Gedangan, Kecamatan Maduran. Ia sudah menikah dan bekerja dengan pekerjaan yang beragam. Ia berharap bahwa ibu kandungnya yang berasal dari Banten masih hidup dan mereka dapat bertemu kembali. “Saya sangat merindukannya,” tambahnya.(Rz)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | statusberita.com - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | statusberita.com - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya...

Fokus Putus Mata Rantai Kemiskinan, Presiden Siap Resmikan 53 Sekolah Rakyat Berasrama dalam Waktu Dekat

Jakarta | statusberita.com - Prabowo Subianto Presiden RI telah mengumumkan secara resmi terkait rencana pembangunan 200 Sekolah Rakyat...

Kapolres SBB Sebut Ratusan Personilnya Siap Amankan Idul Fitri 1446H

Maluku | statusberita.com - Polisi Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku siapkan sebanyak 106 Personil untuk...