Pretoria | statusberita.com – Wabah kolera yang terjadi di dekat Pretoria, Afrika Selatan telah menyebabkan kerugian yang cukup besar dengan menelan korban jiwa. Berdasarkan laporan AFP pada Selasa (23/5/2023), Departemen Kesehatan di provinsi Gauteng Pretoria mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Sejak Senin lalu, tercatat 95 orang dengan gejala kolera telah mencari perawatan di rumah sakit setempat.
Setelah dilakukan tes laboratorium, telah terkonfirmasi minimal 19 kasus kolera, demikian disampaikan oleh departemen tersebut dalam sebuah pernyataan. Sementara itu, 37 orang lainnya masih dalam perawatan intensif.
Dari total korban yang meninggal dunia akibat wabah kolera ini, satu di antaranya adalah seorang anak berusia tiga tahun, sedangkan sembilan lainnya adalah orang dewasa. Kepala Departemen Kesehatan provinsi, Nomantu Nkomo-Ralehoko, mengungkapkan bahwa tenaga tambahan, termasuk petugas medis dan perawat, telah dikerahkan untuk menangani wabah ini. Mereka akan ditempatkan di Hammanskraal, sebuah daerah di utara Pretoria.
Nkomo-Ralehoko juga mengimbau masyarakat untuk menghindari makanan, air, dan permukaan yang diduga terkontaminasi, serta untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan atau setelah menggunakan kamar mandi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari bakteri penyebab kolera, yang umumnya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Pemerintah Kota Pretoria sebelumnya telah memberikan imbauan kepada penduduk Hammanskraal dan sekitarnya untuk tidak mengonsumsi air keran.
Perlu diketahui bahwa kasus wabah kolera telah mengalami peningkatan secara global sejak tahun 2021. Oleh karena itu, kesadaran dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting dalam mengatasi masalah ini.(Rz)
, Departemen Kesehatan di provinsi Gauteng Pretoria mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Sejak Senin lalu, tercatat 95 orang dengan gejala kolera telah mencari perawatan di rumah sakit setempat.){kind=link}