Tangerang | statusberita.com – Telah hadir di Ruko Orlin Arcade RO 15, Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten ‘The Wheat Artisan Bakery’ Jam buka : 07.00-21.00, Instagram: _thewheat. Bakery baru yang menawarkan kreasi roti dan pastry dari berbagai negara. Mulai dari : Croissant, Ensaymada, hingga roti Bloeder yang dibuat dengan memakai ragi Sourdough.
Terinspirasi dari semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggemari roti dan pastry, baik jenis lokal maupun luar negeri. The Wheat Artisan Bakery & Coffee membuka pintunya untuk publik, untuk dapat menikmati jajanan luar negeri tanpa harus ke negara asli pembuatnya.
The Wheat menawarkan roti Bloeder khas Indonesia, Ensaymada asal Filipina, Injeolmi Bread dari Korea, Panettone ala Italia, hingga Croissant yang merupakan Viennoiserie populer dari Prancis. Semuanya dibuat homemade dan fresh sehingga menarik selera pengunjung.
Chef Risa Andithia dari The Wheat menerangkan, bahwa ada keistimewaan lain yang bisa dinikmati dari produk – produk buatan The Wheat, yang salah satu diantaranya adalah, saat proses pembuatannya menggunakan ragi alami sebagai bahan adonannya.
“Konsep yang kami usung adalah penggunaan ragi alami yang kami aplikasikan ke dalam Artisan Sweet Bread”, terang Risa yang telah membuka The Wheat pada tahun 2021 lalu, Rabu 8/11/2023.
“Ragi alami tidak hanya digunakan untuk European Bread yang mempunyai tekstur Chewy dan Crispy, namun bisa juga digunakan untuk pembuatan Asian Sweet Bread yang mempunyai tekstur lembut”, sambungnya Chef Profesional ini.
Lebih jauh Risa menjelaskan, bahwa Ragi Sourdough menjadi kunci pembuatan adonan ‘The Wheat’, dan semua menu roti dan pastry di ‘The Wheat’ pun menggunakan Ragi alami/Sourdough yang sudah berusa 4 tahun. Chef Risa konsisten menggunakan ragi ini karena menurutnya lebih sehat untuk dikonsumsi.

“Sourdough lebih sehat untuk pencernaan, mengingat, Sourdough mengandung bakteri baik yang membuat roti jadi lebih mudah dicerna, sehingga menjaga kesehatan usus dan membantu menjaga kadar gula darah dalam tubuh”, jelasnya.
Gerai The Wheat di kawasan Tangsel ini pun menyediakan, puluhan menu roti dan pastry yang tersedia pada setiap harinya yang dipajang di rak-rak hingga di balik lemari kaca dengan pendingin.
Croissant Jasuke hingga Roti Bloeder yang jadi favorit The Wheat, dibandrol dengan harga murah meriah seharga Rp 35.000 karena keunikannya. Croissant ini memadukan unsur cita rasa jajanan Indonesia yaitu : Jagung, Susu, dan Keju alias Jasuke.
Tampilan Croissant ini sangat menggugah selera, dengan ukurannya yang besar dan bagian luar Croissant pun terlihat sangat ‘Sexy’ karena mengilap dan kokoh, yang bibagian atasnya ditaburi Topping Keju parut serta pipilan jagung manis.
Tekstur Croissant cukup kokoh dan renyah saat digigit, karena didalamnya ada isian pipilan Jagung Manis, Keju, dan Susu kental manis, yang jumlahnya hampir memenuhi seluruh rongga-rongga Croissant. Tak salah, jika Croissant Jasuke buatan ‘The Wheat’ patut dicoba karena menghadirkan rasa manis gurih yang creamy.
Sementara itu, Roti Bloeder yang jadi favorit di The Wheat tersedia dalam pilihan original, Cokelat, Keju, Cokelat Keju, hingga Smoked Beef & Cheese, yang harganya dibandrol mulai dari Rp 16.000.
Chef Risa mengungkapkan, bahwa Bloeder Chocolate & Cheese dengan harga Rp 18.000 yang menarik selera disini, masih mempertahankan tekstur ‘Jadul’ nya yang lembut.
“Selain teksturnya yang super lembut dan berserat mirip kapas, tercicip rasa telur yang agak kuat pada adonan roti ini, dan untuk isian cokelat dan keju ‘berkumpul’ di bagian bawah roti, bukan tengahnya. Tekstur cokelatnya masih agak padat, begitu juga dengan kejunya yang berupa potongan kecil. Kalau lebih lumer, sepertinya bakal lebih nikmat”, ungkapnya.
Sementara, untuk Ensaymada khas Filipina yang lembut dan gurih seharga Rp. 22.000 ini, Chef Risa mengatakan, bahwa Roti manis khas Filipina ini belakangan banyak digemari penggemar roti manis di Indonesia.
“Ensaymada khas Filipina ini sekilas tampilannya serupa dengan Bloeder, karena teksturnya yang lembut, namun sebenarnya berbeda. Ensaymada konon sedikit lebih lembek karena kandungan airnya lebih banyak banyak”, tuturnya.

“Setelah matang, Ensaymada diberi olesan mentega lalu ditaburi gula pasir dan keju parut. Kombinasi rasa manis dan gurih agak asin tercicip dari roti ini saat digigit. Cocok untuk penikmat roti yang memang suka paduan manis gurih”, ucapnya.(Arifin)