back to top

Salman Yoga S : Bahasa Gayo Akan Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB)

Date:

Share post:

Banda Aceh | statusberita.com – Bahasa Gayo dari Provinsi Aceh, akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, berbagai persyaratan mulai dipersiapkan oleh Dinas terkait termasuk pengambilan Video Documenter serta wawancara dengan sejumlah Tokoh, Pelaku dan Pecinta Bahasa Ibu (Bahasa Daerah).

Hal tersebut dikatakan oleh seniman dan budayawan Salman Yoga S, yang belum lama ini usai diwawancara dan pengambilan Video Dokumenter di Komplek Taman Seni dan Budaya Aceh (TBA) Banda Aceh.

“Pengambilan gambar dan wawancara kali ini, sebagai bagian dari pemenuhan syarat untuk pengusulan Bahasa Gayo, sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Sebagai Pelaku dan Pemerhati Kebudayaan, kita sangat mendukung program ini, terlebih penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi karya, dan interaksi sehari-hari sudah demikian langka serta memprihatinkan”, jelasnya, Kamis 23/2/2023.

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa sebagian kecil bahasa daerah yang ada di Indonesia, sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), dan untuk Provinsi Aceh barangkali Bahasa Gayo yang pertama.

“Terlebih disejumlah negara Bahasa Ibu (Bahasa Daerah) eksistensinya sudah demikian tergerus akibat kemajuan teknologi komunikasi”, ucap Salman yang pada tahun 2016 lalu menerbitkan Cerpennya yang diterjemahkan kedalam 12 Bahasa Etnik di Aceh dan empat Bahasa Negara (Arab, Inggris, Rusia dan Indonesia).

“Sepatutnya setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, tetapi daerah kita belum merespon hal tersebut secara serius, sehingga keberadaan bahasa daerah juga demikian terkesampingkan.
Padahal Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional adalah peringatan Global, yang diperingati setiap tanggal 21 Februari pada setiap tahunnya”, ungkapnya.

Salman Yoga S : Bahasa Gayo Akan Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB)

“Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali dimulai sebagai Gerakan Bahasa Bengali di Pakistan Timur. Selanjutnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan, bahwa Hari Bahasa Ibu Internasional ini diperingati tiap tahun untuk mengkampanyekan pentingnya pelestarian Bahasa Ibu atau Bahasa Daerah”, jelas Salman Sang Penulis 6 buku kumpulan Puisi dalam Bahasa Gayo ini.(Rizki.M)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Wagub NTT Tinjau Resort Mewah di Labuan Bajo, Dorong Kemitraan dengan UMKM Lokal

Kupang, NTT | statusberita.com โ€“ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, melakukan kunjungan kerja ke dua...

SMP Negeri 4 Randudongkal Sukses Gelar Pesantren Ramadhan 1446 H

PEMALANG | statusberita.com - Bulan suci Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan....

IMAC 2024 ILUNI UI Membuka Peluang Film Pendek di Lampung

Lampung | statusberita.com - Creative Industry Hub ILUNI UI (CIHUI), bagian dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia, telah menggelar...

JARA Aceh Besar Ajak Seluruh Peserta Pemilu 2024 Lebih Bermartabat

Aceh | statusberita.comย  - Koordinator JARA Wilayah Aceh Besar (Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh) Riki Suhendra mengajak kepada seluruh...