Depok | statusberita.com – Pelaksana proyek kegiatan pembuatan turap TPU Kali mulya 2, Paris Parulian, menghina wartawan pasca pemberitaan persoalan terkait dugaan belum mengantongi Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Paris Parulian gerah pasca pemberitaan berjudul “Diduga Kegiatan Pembangunan Turap di Depok, Dilakukan Sebelum Mendapat SPMK” di statusberita.com, Kamis (23/03/2023).
“Berita lu berita sampah, cuma bisa ngoceh diduga-diduga tanpa ada konfirmasi ke Direkturnya langsung. Jumpa aja besok kalau lu mau liat SPMK. Palu gada sama gw, ” ucap Paris Parulian melalui percakapan pribadi yang dikirimkan untuk jurnalis statusberita.com, Kamis (23/03/2023) pukul 17.38 WIB.
Padahal sebelumnya wartawan statusberita.com telah mengkonfirmasi Paris Parulian terkait tidak di cantumkan nya SPMK pada papan nama proyek.
Namun, Paris Parulian justru menjawab dan menuduh jurnalis statusberita.com ada maksud lain “Dari awal harusnya sampean seperti ini. Mau menggali informasi tapi indentitas mu pun enggak kau kasih tau. Emang gitu kali yah cara bermain mu, ” kata Paris Parulian melalu percakapan pribadi, Selasa, (21/03/2023) .
Dan dia pun mengatakan “Yah wajarlah ada kesalahan, ciptaan Tuhan aja ada kekurangannya, ” lanjutnya.
Saat wartawan statusberita.com menegaskan ucapan pelaksana proyek pembangunan turap Kalimulya 2 tersebut, Ia menjawab “Lah, emang tugas lu terus cari-cari kesalahan orangkan?, ” jawab Paris Parulian.
Setelah dijelaskan oleh wartawan statusberita.comย justru malah dilakukan pemblokiran percakapan sepihak oleh Paris Parulian.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan kegiatan pengerjaan turap TPU Kalimulya dua, berlokasi di Kelurahan Kalimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok.
Yang dibiayai oleh APBD tahun 2023 senilai Rp. 95.700.000. Dan CV. Duta Karya Tama sebagai kontraktor pelaksana.
Dugaan pihak pelaksana proyek belum mengantongi SPMK dari dinas terkait, atas pantauan wartawan statusberita.com di lapangan yakni, papan nama terpasang setelah kegiatan tersebut berlangsung selama 10 hari.
Dan dugaan tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Lurah Kalimulya, Nyoman Budiarsa yang sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan proyek tersebut. (Roni)