Jakarta | statusberita.com – Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda menghadapi tantangan serius dalam hal pasokan air bersih. Untuk mengatasi masalah ini, PAM Jaya telah memulai pembangunan sebuah reservoir (tempat penampungan) air di lingkungan Jakarta Utara tersebut. Meskipun izin perlu diproses, pembangunan reservoir sudah dimulai demi kepentingan publik.
Yudi Irawan, Sekretaris Perusahaan PAM Jaya, menjelaskan bahwa proses perizinan masih sedang berlangsung. Namun, sambil menunggu proses izin, pembangunan reservoir juga telah dimulai untuk kepentingan masyarakat.
“Prosesnya sedang berlangsung di PTSP (Perizinan Terpadu dalam Satu Pintu), sejalan dengan pekerjaan lapangan,” kata Yudi kepada detikcom pada Jumat (26/5/2023).
Proses perizinan memakan waktu lebih lama karena adanya Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penghentian Sementara Pemberian Izin Pelaksanaan Storing Penempatan Jaringan Utilitas yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta, Benni Aguscandra. PAM Jaya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara dan Suku Dinas Pertamanan, untuk membangun reservoir tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara dan Suku Dinas Pertamanan,” kata Yudi Irawan.
Pembangunan diharapkan dapat selesai dalam waktu tiga bulan. “Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pembangunan akan selesai pada akhir Agustus ini,” katanya.
Reservoir tersebut akan dibangun dekat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, yang berjarak sekitar 1,5 km dari Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara. Dana sebesar Rp 8 miliar untuk proyek tersebut berasal dari perusahaan itu sendiri dan diambil dari dana perusahaan PAM Jaya.
Detikcom Do Your Magic sebelumnya telah mengunjungi Rusun Marunda pada 17 Februari. Sebagai solusi sementara terhadap krisis air di Rusun Marunda, PAM Jaya mengirimkan delapan truk tangki setiap harinya. Namun, solusi tangki air ini masih belum mencukupi kebutuhan air bersih warga Rusun secara keseluruhan.
Warga mengalami kesulitan dalam mencuci pakaian, mencuci perabotan makanan, dan mandi. Warga yang tinggal di lantai atas harus membawa air menggunakan galon atau jeriken melalui anak tangga setelah mengambil air dari truk tangki PAM Jaya di bagian bawah rusun.
Didi Suwandi, Ketua Forum Masyarakat Rusun Marunda (FMRM), menjelaskan bahwa Rusun Marunda terdiri dari empat kluster yang masing-masing berisi 29 menara. Jumlah penghuni Rusun Marunda mencapai sekitar 2.900 keluarga. Mayoritas penghuni menghadapi kesulitan air selama dua pekan terakhir.(Rz)