Jakarta | statusberita.com – Eiger, brand perlengkapan outdoor, menjadi perbincangan di media sosial setelah postingan viral yang memperlihatkan beberapa produknya dibuat di China. Namun, Eiger yang dikenal sebagai produsen perlengkapan outdoor lokal yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, tak menampik bahwa produk tersebut memang diproduksi oleh mereka.
Menurut Shulhan Syamsur Rijal, Public Relations Executive Eiger, brand tersebut menyediakan produk outdoor dari berbagai pemasok, dengan mengutamakan pemasok dalam negeri, dengan hanya sebagian kecil yang bersumber dari pemasok luar negeri. Standar prosedur Eiger tetap mengutamakan pemasok dalam negeri. Sedangkan produk impor Eiger sebagian besar adalah aksesoris atau pelengkap.
“Itu memang original produk Eiger. Kami memang menyediakan produk kegiatan luar ruang yang berasal dari berbagai pemasok, prioritas pemasok tetap dari dalam negeri, sebagian kecilnya dipasok dari pemasok lain dari luar Indonesia”, ujar Shulhan, Selasa 2/5/2023.
Shulhan kemudian membeberkan beberapa produk Eiger yang menggunakan teknologi dan material yang hanya bisa didapatkan dari luar negeri, seperti komponen untuk jam tangan Eiger atau pelengkap pendakian seperti carabiner. Ia menyatakan bahwa produk tersebut tidak 100% buatan Indonesia.
Dalam situs resminya, Eiger menawarkan jajaran jam tangan yang beberapa di antaranya masih impor. Jam tangan Eiger dibandrol dengan harga antara Rp 359.000 hingga Rp 950.000. Eiger LCD Watch 1.0 misalnya dibandrol dengan harga Rp 359.100. Sedangkan yang termahal adalah Eiger Hydra-RCW Watch yang dibanderol Rp 953.100.
Untuk carabiner, Eiger menawarkannya dengan harga mulai dari Rp 26.000 hingga Rp 197.000. Carabiner seharga Rp 26.100 ini merupakan produk aksesoris yang hanya bisa digunakan sebagai gantungan kunci.
Sedangkan carabiner untuk keperluan pendakian tersedia dalam tipe seperti A2552 AL D Hook Wscres N dengan harga Rp 161.100 dan A2448-S Screw Gate AL SAF dengan harga Rp 179.100.(Arf)