Tangerang | statusberita.com – Polresta Tangerang bagian dari Polda Banten menginisiasi pembentukan Kampung Bebas Narkoba di Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Kampung Bebas Narkoba ini didirikan sebagai jawaban atas keprihatinan masyarakat setempat.
Kapolres Tangerang, Kompol Sigit Dany Setiyono menjelaskan, gagasan Kampung Bebas Narkoba itu muncul saat diskusi rutin di Gedung Nasional yang didirikan pada Februari 2023. Konsep itu kemudian diwujudkan di Kampung Talagasari, Kecamatan Cikupa.
โGagasan itu lahir sebagai solusi alternatif untuk menjawab keresahan masyarakat yang dibawa ke DPR untuk dibahas,โ ujar Sigit, Selasa (8/8/2023).
Ia mengungkapkan, dalam tiga bulan terakhir, cukup banyak warga di Cikupa yang menyatakan keresahannya dan melaporkan adanya peredaran narkotika, minuman beralkohol, dan zat berbahaya lainnya. Berdasarkan data tersebut, Desa Talagasari terlihat sebagai daerah yang sangat rentan terhadap perdagangan narkoba dan peredaran miras.
โKekhawatiran masyarakat terlihat dari laporan yang diterima melalui Polsek, Call Center 110, hotline Hallo Pak Kapolres, berita online, dan media sosial,โ tambah Sigit.
Sigit melanjutkan, menanggapi laporan dan pengaduan tersebut, Polres Tangerang berinisiatif untuk bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat untuk mencegah dampak penyalahgunaan narkoba yang lebih luas di Kelurahan Talagasari.
โHal ini yang menyebabkan berdirinya Desa Bebas Narkoba. Saat memasuki Desa Talagasari, Anda akan menjumpai suasana yang berbeda. Di pintu masuk, Anda akan disambut gapura besar bertuliskan ‘Desa Bebas Narkoba. ‘ Tidak hanya itu, Anda juga akan menemukan Monumen Anti Narkoba,” jelas Sigit.
Selain gapura dan monumen, jalan-jalan dihiasi dengan mural yang dibuat oleh seniman, menyampaikan pesan dan mendesak gerakan anti-narkoba. Di ujung jalan berdiri Posko Desa Bebas Narkoba. Posko ini menjadi basis operasional gerakan anti narkoba.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan Desa Bebas Narkoba ini mendapat dukungan dari berbagai sektor, antara lain pemerintah daerah, dunia usaha, media, masyarakat umum, akademisi, mahasiswa, organisasi masyarakat, dan entitas lainnya.
Dukungan dari dunia usaha dicontohkan dengan program kemitraan masyarakat atau corporate social responsibility (CSR). Dengan dukungan CSR, Desa Bebas Narkoba dilengkapi dengan kamera CCTV yang dipasang di titik-titik potensial di dalam desa.
โStruktur Desa Bebas Narkoba bersifat mandiri. Programnya beragam dan mencakup sosialisasi dan edukasi secara berkala dalam berbagai kegiatan masyarakat,โ jelas Sigit.
Skema sosialisasi dan pendidikan mengutamakan pendekatan nonformal berbasis kearifan lokal. Misalnya, sering diadakan pertemuan keagamaan, khutbah jumat, kumpul-kumpul yang dikenal dengan istilah ‘ngeriung’ dalam dialek setempat, di lingkungan masyarakat.
โMelalui kegiatan ini disampaikan pesan-pesan tentang himbauan dan upaya bersama memerangi narkoba. Masyarakat juga diinformasikan tentang tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan langkah-langkah yang harus dilakukan,โ ujarnya.
Di dalam Kampung Bebas Narkoba telah terbentuk gerakan yang dipimpin oleh ibu-ibu dengan slogan ‘Ibu Siap Berantas Narkoba’. Melalui gerakan ini, para ibu yang seringkali menjadi pendidik utama bagi anaknya diharapkan menjadi garda terdepan dalam pencegahan narkoba melalui pendidikan bagi anaknya.
Melalui inisiatif Kampung Bebas Narkoba, Polres Tangerang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran internal masyarakat akan bahaya narkoba. Selain itu, masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan tindakan yang perlu dilakukan.(Rz)
