Tanggerang | statusberita.com – Sadeli, seorang pria berusia 45 tahun dari Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan (Tangsel), mengakui telah membuka tempat pembuangan sampah ilegal di dekat jalan tol sebagai bentuk protes atas kompensasi proyek jalan tol Serpong-Cinere (Sercin). Manajemen jalan tol memberikan penjelasan terkait kompensasi yang disebutkan oleh Sadeli.
Ronald Pardede, Finance and Administration GM PT Cinere Serpong Jaya, menyatakan bahwa lahan yang saat ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal berada di luar right of way (ROW) jalan tol Serpong-Cinere.
“Lahan itu tidak termasuk dalam pengadaan lahan untuk jalan tol Serpong-Cinere,” kata Ronald dalam keterangannya pada Selasa (14/3/2023).
Menurut data manajemen jalan tol, Sadeli memang mengajukan permohonan kompensasi untuk lahan yang digunakan untuk jalan tol. Namun, proses kompensasi dikatakan telah selesai.
“Yang bersangkutan juga mengajukan klaim kompensasi untuk lahan di dalam ROW jalan tol, namun lahan tersebut sudah dilepaskan dan kompensasi telah dibayarkan sesuai dengan dokumen kepemilikan yang sah atas nama yang berbeda,” katanya.
Selain itu, Ronald menyatakan bahwa menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, pengadaan lahan untuk tujuan kepentingan publik dilakukan oleh pemerintah, bukan oleh manajemen jalan tol Serpong-Cinere (PT Cinere Serpong Jaya).
Sebelumnya, Sadeli menyatakan bahwa ia sengaja membuka lahan miliknya sebagai tempat pembuangan sampah sebagai bentuk protes.
Sadeli mengatakan bahwa ia sedang memprotes pengembang jalan tol Serpong-Cinere yang belum membayar kompensasi atas lahan miliknya. Ia juga menyerukan kepada pengembang jalan tol untuk memberikan kompensasi.
“Dengan tempat pembuangan sampah ini, kami sedang memprotes pengembang jalan tol Sercin yang belum memberikan kompensasi atas lahan kami,” kata Sadeli ketika ditemui di lokasi di Jalan Kemiri, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangsel.
Sadeli menyatakan bahwa lahan miliknya yang mencakup luas 4.920 meter persegi, sedang digunakan oleh manajemen jalan tol. Namun, kompensasi belum diberikan sejak 2015.
Sadeli menekankan bahwa ia akan menutup tempat pembuangan sampah tersebut begitu manajemen jalan tol memberikan kompensasi. Ia bahkan bermaksud mengubah lahan menjadi area rekreasi.
“Saya akan menutupnya begitu saya mendapat kompensasi. Saya akan mengubahnya menjadi taman rekreasi. Itu saja,” katanya. (Rz)