back to top

Pengamat Lingkungan Angkat Suara Mengenai Wisata Bukit Sulap di Kota Lubuk Linggau yang Menyerupai Bangunan Terbengkalai

Date:

Share post:

Lubuk Linggau | statusberita.com – Beberapa media online lokal maupun nasional memberitakan tentang kurangnya perawatan destinasi wisata Bukit Sulap yang menjadi sorotan tajam pengamat lingkungan Kota Lubuk Linggau pada Selasa, 28 Maret 2023.

Efendi, seorang pengamat lingkungan, mengatakan bahwa penarikan retribusi dari pengunjung dan retribusi lainnya harus diiringi dengan perawatan tempat wisata, terutama destinasi wisata Bukit Sulap.

Ia mengungkapkan, awal mula pembangunan destinasi wisata Bukit Sulap sangat sulit karena memerlukan waktu dan perencanaan yang panjang serta izin dari Kementerian Kehutanan.

“Pembangunan ini diduga merusak ekosistem hutan, seperti penebangan pohon besar dan tumbuhan lainnya serta ekosistem hewani yang terganggu,” ujarnya.

Efendi juga mengkritik Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang menurutnya tidak terkonsep dengan benar.

“Zona pemanfaatan TNKS yang dikelola oleh Pemkot Lubuk Linggau sepertiย  proyek yang terkesan asal jadi.,” ucapnya.

Menurut Efendi, pembangunan tempat wisata yang tidak terarah dan menghabiskan anggaran ratusan miliar adalah kecerobohan dalam perencanaan dan penataan tempat wisata.

EFendi juga menambahkan bahwa wisata TNKS seharusnya menjadi tempat penangkaran satwa flora dan fauna untuk mendukung pelestarian TNKS itu sendiri.

“TNKS harusnya menjadi tempat penakaran, tapi sekarang hanya sekadar bangunan terbengkalai yang ditumbuhi oleh semak belukar,” tandasnya.

lebih cermat di tuturkannya, kawasan TNKS telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2004. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan kawasan yang dikenal dengan keanekaragaman ekosistem yang sangat tinggi dan kekayaan plasma nutfah yang berpadu dengan budaya masyarakat setempat.

“Wilayah TNKS mencakup empat provinsi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat, serta 14 kabupaten dan 2 kota dengan total luas wilayah mencapai 1,4 juta hektar. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan tahun 2004 No. 420/Menhut-II/2004 yang menetapkan luas TNKS menjadi sekitar 1.389.509.867 hektar,” tuturnya.

Perlu perencanaan yang matang dan perawatan yang baik agar destinasi wisata di TNKS, termasuk Destinasi Wisata Bukit Sulap, dapat menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi pengunjung sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. (Wewen)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | statusberita.com - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | statusberita.com - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya...

Fokus Putus Mata Rantai Kemiskinan, Presiden Siap Resmikan 53 Sekolah Rakyat Berasrama dalam Waktu Dekat

Jakarta | statusberita.com - Prabowo Subianto Presiden RI telah mengumumkan secara resmi terkait rencana pembangunan 200 Sekolah Rakyat...

Kapolres SBB Sebut Ratusan Personilnya Siap Amankan Idul Fitri 1446H

Maluku | statusberita.com - Polisi Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku siapkan sebanyak 106 Personil untuk...