back to top

Pengakuan Anies Baswedan, Capres Yang Diusung Partai NasDem Soal Pilpres Mengejutkan Publik

Date:

Share post:

Reporter: Sawijan

Jakarta | statusberita.com – Bakal calon presiden dari Partai NasDem, baru-baru ini membuat pernyataan yang bikin publik terkejut, usai hadiri Rakernas Partai Ummat, di Jakarta Timur, pada Selasa (14/2/2023).

Anies Baswedan mengatakan, sejak ia mencalonkan diri sebagai gubernur hingga duduk sebagai gubernur. Ia sudah mendapat label negatif yang ditujukan oleh berbagai pihak kepadanya.

Ia mengatakan hal yang sama juga ia rasakan saat deklarasi Partai NasDem terkait pencalonan dirinya sebagai bakal calon presiden di Pilpres pada 2024.

Label negatif tersebut dilayangkan kepadanya, salah satunya dengan grand desain politik identitas yang marak di media sosial. Hal ini pun mengejutkan publik, lantaran ia tidak membalas hal negatif tersebut.

Anis Baswedan mengatakan bukan saja politik identitas, banyak label negatif lainnya mendarat kepadanya dari pihak mana pun,” ungkapnya, yang pernah safari ke Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

Di hadapan peserta Rakernas ke-1 Partai Ummat mengisahkan, kalau politik identitas yang dialamatkan kepadanya terjadi di Pilkada 2017 lalu di Jakarta.

Ia mengatakan,”Apapun ditempel kepada saya, bahkan sampai terpilih memimpin Jakarta pun dilabelkan, apa pun nama labelnya,” kata Anies berkisah dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat ke-1 di Asrama Haji, Jakarta Timur, pada Selasa 14 Februari 2023.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang pernah jadi pembantu Jokowi sebagai menteri kabinet mengibaratkan, bahwa label tersebut memunculkan persepsi.

Anis mengungkapkan,”Di mana begitu banyak orang mengatakan ini adalah secangkir air putih, tapi kalau kita bikin strategi komunikasi, ada 100 orang bilang ini adalah air keras, terbentuklah persepsi ini adalah air keras. Kenapa terbentuk persepsi itu? Karena ada 100 orang yang ramai-ramai bilang ini air keras.

Soal bakal calon presiden Pilpres 2024 itu, terkait persepsi yang muncul. Ia memakai dua skema untuk menangkalnya.

Skema pertama strategi, komunikasi, dan persepsi yang tercipta direalisasikan melalui bentuk kenyataan, bukan pernyataan,” ujarnya.

Anis mengatakan, jadi gimana persepsi itu terbentuk? Dengan kenyataan. Kami bertugas di Jakarta, tunjukkan, sesudah berjalan lima tahun.

Ia menjelaskan,”Apakah ada bukti bahwa yang ditudingkan menemukan pembuktiannya? Bila yang ditudingkan tidak menemukan pembuktiannya dan ternyata memang tidak ditemukan, maka semua pernyataan-pernyataan itu batal demi akal sehat kita semua.

Meski demikian sambung Anies Baswedan, label-label negatif itu merupakan jebakan pernyataan.ujarnya.

Dengan jebakan itu justru membutuhkan perubahan. Perubahan yang ia maksud adalah kebaikan.” Kebaikan untuk apa? Rasa keadilan kita semua,” ungkapnya.

Prihal soal Cawapres Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan soal lima kriteria sosok bakal calon wakil presiden untuk mendampinginya maju di Pilpres 2024 mendatang.

Anies mengaku hingga kekinian belum mengetahui siapa figur Bakal Calon Wakil Presiden (bacawapres) nanti, meski sudah menyampaikan kriterianya.

Anies menyediakan,ketika diundang hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat ke-1 di Asrama Haji, Jakarta Timur, pada Selasa (14/2/2023).

Awalnya Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi melempar pertanyaan terhadap Anies terkait kriteria cawapres yang akan mendampingi maju di Pilpres 2024.

Anies mengatakan, kekinian pihaknya akan memastikan dulu tiket bakal maju di Pilpres 2024. Tiket yang dimaksud yakni memenuhi ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold 20 persen.

Sebab tanpa persyaratan 20 persen terpenuhi saya rasa siapapun juga akan berpikir dua atau tiga kali untuk ikut dalam pasangan. sebab belum ada fix, tapi mudah-mudahan insya Allah tidak lama lagi tuntas,” katanya.

Kemudian Anies bicara soal kriteria bacawapresnya untuk mendampinginya nanti. Ia awalnya menyampaikan tiga poin.

“Satu teknokratik, bahwa punya kontribusi siginifikan pada pemenang. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif. Itu tiga kriteria, obyektif,” ungkapnya.

Kemudian yang keempat, kata dia, memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Lalu yang kelima, menurutnya, yakni chemistry kerja bersama yang solid.

Namun, ia mengaku belum mengetahui siapa sosok bacawapresnya nanti. Ia hanya meminta semua pihak mendoakan agar prosesnya berjalan.

“Jadi lima ini, dan kita belum tahu, saya juga belum tahu bagaimana nantinya, tapi doakan prosesnya bisa berjalan dengan baik, tentu akan mendengarkan (masukan) dari semua. Harapannya juga mendengar dari Pak Ketum,” katanya.

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | statusberita.com - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | statusberita.com - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya...

Fokus Putus Mata Rantai Kemiskinan, Presiden Siap Resmikan 53 Sekolah Rakyat Berasrama dalam Waktu Dekat

Jakarta | statusberita.com - Prabowo Subianto Presiden RI telah mengumumkan secara resmi terkait rencana pembangunan 200 Sekolah Rakyat...

Kapolres SBB Sebut Ratusan Personilnya Siap Amankan Idul Fitri 1446H

Maluku | statusberita.com - Polisi Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku siapkan sebanyak 106 Personil untuk...