back to top

Pencipta Kripto Terkenal Diseret ke Pengadilan oleh SEC Setelah Menggunakan Dana Investor untuk Akuisisi Berlian

Date:

Share post:

statusberita.com – Pencipta token kripto Hex Coin, Richard Schueler, juga dikenal sebagai Richard Heart, kini mendapati dirinya berada di pusat sorotan setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menuduhnya secara ilegal menggunakan dana investor senilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS) untuk membeli barang-barang mewah, termasuk berlian hitam 555 karat yang terkenal dengan sebutan “The Enigma”. Menurut SEC, Schueler berhasil mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar, atau sekitar Rp 15,1 triliun dengan kurs saat itu (asumsi kurs Rp 15.100 per dolar AS), melalui penjualan Hex Coin dan token terkait dari jaringan blockchain PulseChain dan platform keuangan terdesentralisasi PulseX.

Dalam tuntutannya di pengadilan federal, SEC mengklaim bahwa Schueler dan PulseChain menggunakan lebih dari USD 12,1 juta atau setara dengan Rp 182,7 miliar dari dana investor untuk membeli barang-barang mewah pribadi, termasuk berlian, jam tangan mewah, dan mobil kelas atas. Tindakan ini dianggap melanggar hak-hak investor yang telah mempercayakan dana mereka untuk tujuan pengembangan proyek kripto.

Tidak hanya itu, akibat pengumuman gugatan ini, harga token Hex mengalami penurunan sekitar 25 persen menurut data CoinMarketCap. Begitu juga dengan token PLS PulseChain dan PLSX PulseX, yang juga mengalami penurunan. Meskipun token Hex memiliki harga yang relatif rendah, token ini berhasil meraih perhatian dan pengikut di antara komunitas penggemar aset digital.

Menurut SEC, Schueler diduga menggunakan pakaian olahraga desainer, perhiasan mahal, dan kendaraan mewah dalam strateginya untuk memperluas pengaruh dan citra dirinya di media sosial. Strategi ini menciptakan citra yang lebih besar dari hidup dan penuh sensasi, sehingga menarik perhatian dan minat investor potensial.

Salah satu tudingan khusus yang diajukan oleh SEC adalah terkait program yang diumumkan oleh Schueler. Dalam program ini, investor Hex diharapkan mendapatkan keuntungan dari kepemilikan mereka dengan cara mengunci token mereka untuk menerima koin tambahan di masa depan. Tujuannya adalah mengurangi jumlah token Hex yang beredar, sehingga meningkatkan nilai token tersebut. SEC mengklaim bahwa Schueler dan timnya telah secara berulang kali menyatakan bahwa program ini akan memberikan pengembalian rata-rata sebesar 38 persen bagi para investor yang mempertaruhkan token mereka.

Kasus ini mencerminkan betapa pentingnya regulasi dan pengawasan di pasar kripto. Meskipun teknologi blockchain dan aset digital menjanjikan inovasi dan peluang besar, risiko penyalahgunaan dan tindakan ilegal juga harus diwaspadai. Para investor perlu berhati-hati dan berpendapat sebelum menanamkan dana mereka dalam proyek-proyek kripto, serta selalu memeriksa kepatuhan dan transparansi pengelola proyek. (In)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Gelar Rapat RPJMD 2025-2029, BAPPEDA Kota Depok Fokus pada Program UMKM Naik Kelas

Depok | statusberita.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Depok bersama Asosiasi UMKM Kota Depok, menggelar rapat...

FOZ dan Dompet Dhaufa Bangun Sinergi untuk Keberlanjutan UMKM Indonesia

Bogor | statusberita.com - Dompet Dhaufa, lembaga zakat yang berkomitmen untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia, melakukan Orientasi...

Pelatihan Produk Lokal Sukmajaya Bantu Ibu-Ibu Raih Penghasilan

Depok | statusberita.com - Kelurahan Sukmajaya di Kota Depok berkomitmen untuk mendukung kreativitas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah...

Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & IDC Merajut Kerja Sama untuk Memperluas Diri dalam Dunia Usaha

Jakarta | statusberita.com - PT Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & Interior Design Consultant (IDC), dua kekuatan...