Jakarta | statusberita.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta 2007-2012, Fauzi Bowo (Foke), memberikan tanggapannya mengenai nasib Jakarta yang akan segera kehilangan statusnya sebagai Ibu Kota Indonesia. Menurut Foke, pemindahan Ibu Kota tidak akan mengurangi tekanan dan persoalan yang harus dihadapi oleh masyarakat Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan Foke setelah menghadiri Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) Tahun 2023 di Balai Kota DKI Jakarta pada hari ini. Foke menjelaskan bahwa status Ibu Kota hanyalah salah satu dari banyak fungsi yang dimiliki oleh Kota Jakarta. Oleh karena itu, pemindahan Ibu Kota hanya akan mengurangi fungsi pemerintahan semata.
“Ibu Kota hanyalah salah satu dari banyak fungsi yang dimiliki Jakarta. Jadi, pemindahan Ibu Kota hanya akan mengurangi fungsi pemerintahan, namun tidak akan mengurangi tekanan dan permasalahan yang harus diselesaikan oleh masyarakat ke depan,” ungkap Foke pada Jumat (9/6/2023).
Di sisi lain, Foke memberikan apresiasi atas peleburan dua organisasi masyarakat Betawi. Ia yakin bahwa sinergi antara masyarakat Betawi dapat memajukan Jakarta lebih lanjut.
“Sebagai warga Betawi, saya merasa bersyukur dan gembira bahwa masyarakat Betawi telah menunjukkan tekad untuk bersatu. Saya berharap persatuan ini akan terus berlanjut dan menjadi dasar untuk membangun Jakarta ke depannya. Meskipun situasi masyarakat Betawi mungkin tidak teratur, bagaimanapun, kita dapat menyatukan potensial mereka untuk mendukung pembangunan Jakarta,” ucapnya.
Foke meyakini bahwa Jakarta akan terus menghadapi berbagai tantangan meskipun kehilangan status Ibu Kota, termasuk tantangan sosial dan kependudukan. Ia juga meyakini bahwa pemindahan Ibu Kota akan mempengaruhi arus migrasi.
“Saya yakin bahwa Jakarta akan terus menghadapi tantangan di masa depan, seperti tantangan lingkungan dan tantangan kependudukan. Meskipun Ibu Kota dipindahkan, arus migrasi ke Jakarta mungkin akan sedikit berkurang, tetapi tidak secara drastis. Oleh karena itu, populasi pendatang akan tetap menjadi salah satu permasalahan utama di Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Jakarta juga dihadapkan pada masalah lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, Foke menekankan bahwa tugas masyarakat Betawi adalah menjadi perekat bagi berbagai kelompok etnis yang ada di Jakarta.
“Kita juga menghadapi tantangan lingkungan yang merupakan tuntutan global. Kita tidak dapat mengabaikan tuntutan global ini, termasuk masalah sosial yang terjadi antara kelompok etnis yang berbeda, baik itu kelompok berpenghasilan rendah, menengah, maupun tinggi. Ini adalah tantangan bagi pemerintah, namun juga menjadi tantangan bagi masyarakat Betawi untuk menyatukan semua warga Jakarta. Kita harus berusaha keras untuk menjadi perekat bagi berbagai kelompok etnis di I
bu Kota Jakarta. Saya berharap kepada majelis yang baru dan seluruh organisasi pendukung yang hadir hari ini untuk bersatu sekali lagi, karena hanya dengan bersatu kita dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi Jakarta dan Indonesia,” tambahnya.(Rz)