Jakarta | statusberita.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara mengejutkan telah memutuskan untuk merapat dan makin mesra dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Perjumpaan antara kedua partai pada Rabu (2/8) telah mencuri perhatian banyak orang, khususnya karena sebelumnya PSI telah mendukung Ganjar Pranowo. Namun, mengapa terjadi perubahan sikap yang tiba-tiba ini?
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab perubahan arah dukungan PSI. Pertama, PSI memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terbukti dengan adanya Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, yang didukung oleh PSI untuk maju sebagai kandidat dalam Pilwalkot Depok. Keberadaan Kaesang dalam mesin politik PSI menunjukkan hubungan yang erat antara partai ini dengan Presiden Jokowi.
Ahmad Khoirul Umam, Direktur Eksekutif IndoStrategic, berpendapat bahwa perubahan dukungan PSI dari Ganjar ke Prabowo kemungkinan besar atas sepengetahuan dan restu politik Jokowi. Ini menandakan bahwa sel-sel politik di lingkaran Jokowi semakin solid dalam mendukung kubu Prabowo. Hal ini juga dapat dianggap sebagai perlawanan terbuka Jokowi pada mesin politik yang mengusung Ganjar Pranowo dari PDIP.
Kemungkinan kedua adalah reaksi PSI terhadap PDIP. Meskipun termasuk dalam jajaran koalisi pendukung Ganjar, PSI merasa kurang dianggap oleh PDIP. Partai ini seringkali tidak disebut sebagai bagian dari partai-partai pendukung Ganjar, dan menuver politiknya dinilai “lancang” oleh PDIP karena dianggap mendikte keputusan politik PDIP dalam pencapresan Ganjar. Tidak adanya pengakuan dan merosotnya dukungan dari PDIP mungkin menjadi salah satu alasan PSI berpaling ke Prabowo.
Selain itu, ada tumpang tindih antara segmen pemilih PDIP dengan PSI. Keduanya berada di wilayah yang sama dan jika mereka berada dalam gerbong koalisi yang sama, bisa memicu persaingan dalam merebut pemilih. Beberapa politisi PDIP bahkan mengeluhkan bahwa kehadiran PSI menggerus basis pemilih PDIP.
Pertemuan antara Prabowo dan PSI di kantor DPP PSI di Jakarta juga menunjukkan bahwa Prabowo merasa senang dan menganggap ada banyak kesesuaian antara pandangan kedua belah pihak. Hal ini menandakan adanya kesepahaman dan potensi kerjasama yang baik antara PSI dan Gerindra.
Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, menyambut baik kunjungan Prabowo ke kantor PSI, menyebutnya sebagai tamu kehormatan dan calon presiden front runner 2024 yang berkenan mengunjungi partai kecil seperti PSI.
Secara keseluruhan, perubahan dukungan PSI dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto merupakan hasil dari dinamika politik yang kompleks, termasuk kedekatan PSI dengan Jokowi, perbedaan persepsi dengan PDIP, dan tumpang tindih pemilih antara PSI dan PDIP. Meskipun masih diperlukan pemahaman lebih lanjut tentang dinamika ini, langkah PSI mendekat ke Prabowo telah menjadi sorotan dan memperkuat peran partai Gerindra dalam koalisi politik di Indonesia. (In)