Jakarta | DetikNews – Sekelompok mantan pimpinan lembaga antikorupsi Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan demonstrasi untuk memprotes dugaan korupsi di dalam lembaga tersebut. Kelompok itu, bersama anggota masyarakat sipil, membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan menyerukan pencopotan Ketua KPK Firli Bahuri, yang mereka tuduh melakukan pelanggaran etik dan terlibat dalam pembocoran dokumen rahasia.
Di antara mantan pimpinan KPK yang hadir adalah Abraham Samad, Saut Situmorang, dan Denny Indrayana. Mereka bergabung dengan anggota masyarakat sipil, yang berbagi keprihatinan mereka tentang masa depan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan ‘Masa Depan Upaya Pemberantasan Korupsi Lebih Penting Daripada Masa Depan Firli’ dan ‘Lepaskan Pimpinan KPK yang Melanggar Etika’. Mereka juga mengenakan topeng Firli Bahuri dengan tulisan ‘Pelanggar Etika’.
Massa yang berpidato di depan gedung KPK itu menyerukan kepada Dewas KPK (Dewan Pengawas KPK) untuk menindak Firli. Mereka juga mengumumkan niatnya untuk melapor ke Dewas KPK atas dugaan korupsi di lembaga tersebut.
Firli Bahuri membantah tuduhan terhadapnya dan menegaskan, kembali komitmennya untuk memerangi korupsi di Indonesia. Ia mengatakan KPK bekerja secara profesional dan imparsial, tanpa rasa takut dan memihak.
“Komitmen saya hanya satu, bersihkan negeri ini dari korupsi. Tangkap dan tahan dugaan, siapa pun dia dan bawa ke pengadilan,” katanya saat dihubungi, Kamis (4/6). Firli menyatakan KPK di bawah pimpinannya.
Sementara itu, Media Officer KPK Ali Fikri membenarkan pihaknya telah melimpahkan kasus dugaan pembocoran dokumen tersebut ke Dewas KPK, untuk dilakukan penyelidikan. Dia juga menyerukan ketenangan dan mengimbau semua pihak untuk tidak mengganggu kerja lembaga tersebut.
KPK telah lama dianggap sebagai lembaga penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, telah menghadapi tantangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tuduhan campur tangan politik dan kurangnya dukungan pemerintah. Protes saat ini mencerminkan keprihatinan publik atas kemampuan badan untuk melaksanakan mandatnya secara efektif.(Arf)