back to top

Ketua Perpadi Ungkap Produksi Beras Turun, Pemerintah Impor 2 Juta Ton untuk Memenuhi Kebutuhan

Date:

Share post:

Jakarta | statusberita.com – Ketua Persatuan Penggilingan dan Pedagang Padi Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, baru – baru ini mengungkapkan kondisi produksi beras di Tanah Air saat ini. Hal itu terkait keputusan pemerintah membuka kembali kuota impor beras 2 juta ton tahun ini.

Sutarto mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, produksi dalam negeri mengalami penurunan.

“Memang dalam beberapa tahun terakhir surplus petani terus menurun. Tahun lalu hanya 1,3 juta ton, sebelumnya juga 1,4 juta ton”, ucapnya saat ditemui di kantor Badan Pangan Nasional (Bapanas) Jakarta Selatan. pada Senin malam, 27/3/2023.

Ia melanjutkan, tahun lalu ada kejadian luar biasa ketika Indonesia mengalami defisit produksi beras selama sembilan bulan, hanya tiga bulan mengalami surplus, dari Januari hingga April.

Ia juga memaparkan, angka survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun ini yang mengindikasikan Indonesia hanya akan mengalami surplus tiga bulan dari Januari hingga April. Jumlah surplus juga lebih kecil dari tahun lalu, katanya.

Dia menyebutkan, angka surplus tahun lalu sebesar 3,6 juta ton. Sementara tahun ini, Januari-April diperkirakan surplus hanya 3,22 juta ton.

Terkait penggilingan padi, Sutarto mengatakan, saat ini penyerapan beras ke dalam proses penggilingan juga kurang dari 50%.

“Itu berdasarkan survei kami dan laporan dari teman – teman di Aceh dan beberapa provinsi”, terangnya.

Artinya, kekurangan pasokan dari tahun lalu masih berdampak pada penggilingan padi saat ini. Dia mengungkapkan, penggilingan padi biasanya menyerap sebanyak 2.000 ton, sementara saat ini hanya 1.000 ton beras yang masuk proses penggilingan.

Selain itu, beras yang masuk ke Pasar Grosir Beras Cipinang saat ini kurang dari 20.000 ton, padahal normalnya sekitar 30.000 ton, tambahnya.

“Oleh karena itu, isu – isu semacam ini dapat dipertimbangkan oleh pemerintah”, katanya.

Di sisi lain, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan, persoalan impor beras di dalam negeri bukan karena produksi dalam negeri yang tidak mencukupi, melainkan karena ketidakmampuan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap hasil panen petani.

Menurut dia, impor beras dilakukan untuk menstabilkan harga dan pasokan karena pasokan beras di gudang Bulog masih belum mencapai batas aman 1,2 juta ton.(Arf)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Gelar Rapat RPJMD 2025-2029, BAPPEDA Kota Depok Fokus pada Program UMKM Naik Kelas

Depok | statusberita.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Depok bersama Asosiasi UMKM Kota Depok, menggelar rapat...

FOZ dan Dompet Dhaufa Bangun Sinergi untuk Keberlanjutan UMKM Indonesia

Bogor | statusberita.com - Dompet Dhaufa, lembaga zakat yang berkomitmen untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia, melakukan Orientasi...

Pelatihan Produk Lokal Sukmajaya Bantu Ibu-Ibu Raih Penghasilan

Depok | statusberita.com - Kelurahan Sukmajaya di Kota Depok berkomitmen untuk mendukung kreativitas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah...

Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & IDC Merajut Kerja Sama untuk Memperluas Diri dalam Dunia Usaha

Jakarta | statusberita.com - PT Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & Interior Design Consultant (IDC), dua kekuatan...