Depok | statusberita.com – Pelaksanaan proyek penataan dan revitalisasi kawasan destinasi wisata Situ Jatijajar senilai miliaran rupiah mulai menuai keluhan dari warga setempat karena berdampak pada aspek sosial dan ekonomi mereka.
Asep, seorang warga Jatijajar berusia 43 tahun, menyatakan bahwa sejak dimulainya proyek di Situ Jatijajar, tidak lagi ada warga atau wisatawan yang berkunjung untuk bersepeda air karena air situ yang menjadi keruh dan dangkal.
“Kami kehilangan pemasukan dari warga yang biasanya berwisata di sini,” ujarnya, Kamis, 09/03/2023.
Menurut Asep, dampak dari pekerjaan proyek juga mengganggu akses jalan menuju dermaga situ karena banyak material proyek yang diletakkan di akses jalan masuk area Situ Jatijajar.
“Material untuk pekerjaan proyek jelas mengganggu warga yang ingin masuk ke area Situ Jatijajar karena ditumpuk di jalan masuk seperti sekarang,” ungkap Asep sambil menunjuk ke arah tumpukan material proyek di jalan masuk Situ Jatijajar.
Rio, anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Jatijajar, juga mengeluhkan dampak dari proyek di Situ Jatijajar Depok.
“Air situ menjadi surut karena proyek itu. Pemasukan dari wisata air juga hilang karena air situ terlalu dangkal. Sudah dua minggu tidak ada pemasukan dari wisata air karena takut bebek-bebekan bocor kena kayu dan lain-lain,” ujar Rio.
Pekerja proyek tersebut mengakui bahwa proyek sudah berjalan selama sekitar dua minggu. Namun, menurutnya, proyek tersebut baru memasuki tahap pembuatan turap selama satu minggu.
Proyek senilai Rp.3,2 miliar ini dikerjakan oleh PT. Arin Anugrah dan didanai oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan pagu anggaran Rp.2,775 miliar.
Dengan berbagai keluhan yang dihadapi oleh warga setempat, pelaksanaan proyek tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat sekitar. (Emy)