Jakarta | statusberita.com – Setelah bank sentral Australia menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps pada tanggal 6 Juni lalu, dan memberikan indikasi pengetatan kebijakan moneter selanjutnya untuk menekan tingkat inflasi yang masih tinggi mencapai 7%, hal ini menjadi sentimen positif bagi mata uang Australian Dollar, Senin (12/6/2023).

Di sisi lain, harapan akan adanya stimulus ekonomi tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Cina di masa depan semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina, yang juga merupakan mitra dagang terbesar bagi Australia.
Sementara itu, bank sentral Jepang diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar pada pertemuan minggu ini. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan harga produsen tahunan sebesar 5,1% yang baru dirilis.
Dalam situasi ini, pasangan mata uang AUDJPY berpotensi untuk melanjutkan tren bullishnya dan mencapai level 95,0. Namun, kemungkinan terjadi koreksi sebelum penguatan kembali, dengan level support berada di sekitar 93,6, 93,0, dan 92,3.
Untuk mengurangi risiko yang relatif tinggi di pasar uang, disarankan untuk menggunakan modal dan volume transaksi secara proporsional. Selain itu, pendidikan dan dukungan dari komunitas yang kondusif sangat penting sebelum memulai transaksi di pasar uang. Jangan lupa untuk mengunjungi akun Instagram @joe_marasalmo untuk informasi lebih lanjut.(Rz)