21.4 C
Indonesia
Sab, 23 September 2023

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.4 C
Indonesia
Sabtu, 23 September 2023 | 0:38:48 WIB

Kemenkes Meminta Semua Tenaga Medis Maupun Apotek Untuk Tidak Meresepkan Serta Menjual Obat-obatan Dalam Bentuk Sirup

Reporter : Eko B. Art

Pemalang | STATUSBERITA.com Kementerian Kesehatan dan badan pengawas obat dan makanan atau BPOM menemukan beberapa obat sirup yang dijual bebas di apotek mengandung bahan kimia yang terkait dengan gangguan ginjal akut pada anak-anak. Selasa (25/10).

Kemenkes telah merilis daftar 102 produk obat sirup yang diduga mengandung senyawa berbahaya yaitu etilen glikol diatylink glikol dan etilen glikol butil eter.

Senyawa kimia tersebut biasa digunakan untuk pelarut cat dan pendingin radiator kendaraan.

Dalam surat edaran Kemenkes telah meminta semua tenaga medis maupun Apotek untuk tidak meresepkan serta menjual obat-obatan dalam bentuk sirup.

BPOM kemudian melakukan pengujian 102 produk obat sirup tersebut yang hasil sementara per tanggal 23 Oktober 2022 menyatakan bahwa sebanyak 30 obat masih aman digunakan, “sepanjang sesuai aturan pakai” namun tiga produk obat diantaranya terdeteksi mengandung cemaran etilen glikol dan diet glikol melebihi ambang batas aman.

Ketiga produk ini adalah obat batuk dan flu Uni Baby Cops sirup serta obat demam
Yuni baby demam sirup dan Yuni baby demam drops, yang semuanya diproduksi oleh universal Farma tew call industryes.

Hingga kini BPOM masih melakukan pengujian terhadap 69 produk obat sirup lainnya yang ada dalam daftar Kemenkes.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam sebuah konferensi pers
bahwa jumlah 102 obat yang ditemukan itu berasal dari 156 rumah pasien yang didatangi pihak Kemenkes, menurutnya dari 241 pasien gagal ginjal akut yang tercatat dalam Kemenkes telah mendatangi 156 rumah pasien dan menemukan total 102 produk obat sirup tersebut di rumah mereka.

Menteri Budi Gunadi menambahkan bahwa jumlah kematian dari 241 kasus ini per tanggal 21 Oktober 2022 mencapai 133 Orang, yang kesemuanya tersebar di 22 Provinsi.

Sementara itu pengujian obat sirup yang diduga mengandung senyawa berbahaya yang terkait dengan gangguan ginjal akut ini, berawal dari kasus meninggalnya 70 anak di Zambia karena gagal ginjal.

Pendataan tertanggal 14 Oktober 2022, tersebut bahwa diduga terkait dengan 4 produk obat batuk sirup produksi India yang mengandung jumlah etilen glikol dan dietilen glikol yang melebihi batas aman, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal akut.

Meski begitu menurut keterangan resmi dari BPOM, keempat produk itu tidak diimpor ke Indonesia dan perusahaan farmasinya pun tidak terdaftar di BPOM. Pungkas Budi Gunadi.(Eko B Art)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,867PengikutMengikuti
19,300PelangganBerlangganan

Latest Articles