Tangerang | statusberita.com – Proyek Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) di Kampung Gabus, Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, baru-baru ini memunculkan kontroversi di kalangan warga setempat. Proyek yang baru selesai beberapa minggu lalu menghadapi keluhan serius dari sebagian warga terkait dengan pelayanan air bersih.
Warga setempat, inisial SP, mengeluhkan bahwa air tidak bisa dikeluarkan dari keran yang baru dipasang setelah proyek selesai. Menurutnya, meskipun air telah keluar sejak proyek selesai, namun beberapa hari kemudian, air tiba-tiba tidak bisa keluar lagi. Selain keluhan mengenai air, beberapa keretakan juga terlihat di sekitar area pembangunan tersebut, Senin (09/10/2023)
SP menyampaikan keluhannya kepada statusberita.com, menyatakan harapannya agar pihak terkait atau kontraktor segera menanggapi dan menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Dalam konfirmasi dengan Rukun Tetangga (RT) melalui WhatsApp, Maski mengungkapkan bahwa air memang telah keluar sebelumnya, tetapi penutup mesin pompa terkunci dan kuncinya tergantung di gembok, yang seharusnya dititipkan kepadanya.
Lebih lanjut, Maski menyatakan bahwa pada hari Jumat sebelumnya, Dinas terkait telah melakukan pemeriksaan langsung di lokasi, tetapi mesin pompa air tidak dapat dihidupkan. Dia menduga bahwa ada beberapa anak kecil yang mengutak-atik mesin pompa, sehingga menyebabkan sebagian kerusakan.
Maski memberikan solusi kepada warga yang membutuhkan air bersih untuk segera datang ke tempatnya, sementara ia telah menyiapkan derigen dan gerobak untuk keperluan tersebut. Namun, hingga saat berita ini ditulis, belum ada kejelasan pasti atau klarifikasi dari pihak terkait terkait kontroversi proyek Sarana Air Bersih (SAB) ini.
Sementara itu, Kepala Desa Kedung, H. Saadullah, berjanji akan memberi tahu pihak terkait untuk memperbaiki masalah tersebut, namun belum ada penjelasan lebih lanjut. (saepuin)