Reporter : EM
Depok | STATUSBERITA.com – Sejumlah dugaan kasus pelecehan seksual terhadap santri oleh pengasuh hingga pemilik pondok pesantren terjadi di berbagai wilayah. Pesantren yang seharusnya menjadi tempat aman bagi para santri justru dimanfaatkan pengasuh melakukan kekerasan seksual.
Baru-baru ini santer terdengar adanya dugaan Kasus pelecahan seksual yang terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di wilayah Kota Depok.
Pondok Pesantren Sains Al-Quran AL-Abror yang berlokasi di Jalan M. Nasir No. 45, RT 02 RW 06, Kelurahan Cilodong Kecamatan Cilodong Kota Depok menjadi sorotan warga sekitar lantaran adanya dugaan pelecehan seksual.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Kepala Kantor Kelurahan Cilodong, Muhammad Yanih mengatakan, pihaknya mengetahui hal itu dan telah melakukan upaya-upaya terkait berita tak sedap tersebut.
“Kami sudah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk memanggil pihak dari Ponpes Al-Abror dan mengenai kebenarannya saya belum mengetahuinya secara pasti, karena hingga saat ini belum bertemu dengan Pimpinan Ponpes, ” ujar Lurah, Jum’at (5/8)
Menurutnya, hal ini adalah permasalahan yang sangat sensitif, jadi akan segera di tindaklanjuti agar tidak meresahkan warga.
“Saat ini kami hanya lakukan upaya klarifikasi dari info yang ada. Dan saya juga telah meminta kepada pihak Ponpes dan warga untuk memberikan informasi kalau Pimpinan Ponpes Al-Abror ada di Cilodong”, tutur Yanih.
Menurutnya, Ponpes Al-Abror yang hanya di khusus kan untuk santriwan tersebut termasuk ponpes yang bagus, karena lokasi ponpes yang tidak startegis namun jumlah santrinya sudah mencapai angka ratusan. Jadi sangat di sayangkan, jika timbul berita yang tidak baik ini.
“Jika benar terjadi, kami akan bertindak tegas, Ibaratnya kita jalan terus ada duri, ya durinya itu yang kita buang, ” pungkas Lurah yang sudah 14 tahun menetap di wilayah Cilodong.
Hal senada juga di katakan Ketua RT 02 Rw 06 Kelurahan Cilodong, Dedi. Dia membenarkan adanya isu tersebut.
“Malam ini saya bersama pak RW, Babinsa dan Ketua Rt 01 hingga 04 serta Pokdar mengadakan pertemuan di Mushola As-Syahid untuk membahas isu tersebut, ” ujarnya, Kamis (4/8)
Untuk saat ini, lanjut Dedi, pihaknya hanya mengantisipasi saja agar wilayahnya tetap kondusif, pungkasnya.