Reporter: Sawijan
Jakarta | statusberita.com – Rame Jagad sosial media tentang Isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo sedang menjadi perbincangan setelah penulis buku “Jokowi Undercover” Bambang Tri Mulyono menggugatnya.
Isu ini juga semakin panas setelah dr. Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa mengungkap sederet opini kontroversialnya di berbagai media, baik twitter, snack video, facebook maupun tiktok.
Dokter Tifa mengatakan di akun twiter Usul saya lebih baik Rektor UGM hadir di Persidangan saja tanggal 18 Oktober 2022.
Karena press release, video, atau apapun bukan bukti yang cukup untuk menunjukkan keabsahan suatu materi hukum.
Saya tentu sangat berharap perkara ini segera clear,” ungkapnya.
Dokter Tifa juga mengunggah video ketika jokowi bersama dosen pembimbing ia mengatakan, Pak Jokowi, mohon izin mengingatkan, di Fakultas Kehutanan UGM, disekitar tahun Bapak kuliah di sana, tidak ada Jurusan Teknologi Kayu.
Adanya Jurusan Teknologi Hasil Hutan.
Teknologi Kayu itu nama salah satu Mata Kuliah, bukan nama Jurusan,” ungkapnya.
Lanjut,” isu itu sudah ditepis lewat klarifikasi resmi dari Rektor Universitas Gadjah Mada, Profย Ova Emilia. Ova menegaskan keaslian status Jokowi sebagai alumni S1 Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.
Klarifikasi ini yang kemudian ditanggapi oleh Bambang. Didampingiย Eggi Sudjanaย bersama beberapa orang lain, Bambang masih bersikeras menyebutkan nama Hari Mulyono yang disebut-sebut sebagai sosok di balik foto wisuda Jokowi.
Namun bukan cuma membantah klarifikasiย Rektor UGM, Bambang juga “menyerang” Wali Kota Soloย Gibran Rakabuming Rakaย yang merupakan putra sulung Jokowi.
Rupanya Bambang cukup tidak terima dengan Gibran yang sempat secara tersirat menyebutnya tidak waras. Hal ini disampaikan saat Gibran mengaku sudah bosan menanggapi isu ijazah palsu Jokowi.
Bambang Tri mengatakan, Saya hanya mengingatkan Pak Gibran, kalau Anda menganggap saya tidak waras, itu hak Anda. (Tapi) itu akan menunjukkan kualitas Anda sebagai wali kota,” ujarnya.
Bambang Tri juga menatakan, seharusnya Anda bilang kita ikuti proses hukum saja, karena negara kita ini negara hukum,” imbuhnya.
Bukan cumaย Bambang Tri Mulyono,ย Eggi Sudjanaย turut memberi pernyataan menanggapi klarifikasiย Rektor UGM. Ia menilai pemilihan kata Ova Emilia saat klarifikasi belum menunjukkan kepastian.
Eggi menerangkan “Itu keterangan UGM sama sekali tidak memadai, dari sudut pandang Rektor UGM tidak menggunakan kata ‘memastikan’ ijazah tersebut asli, tetapi menggunakan kata ‘meyakini’. Itu berbeda.
“(Kalau meyakini) ya yakin aja, sama kayak keimanan,”
Bukan hanya itu, Eggi juga menyoroti tidak menyebutkan nomor pokok mahasiswa Jokowi, maupun atribut identitas ijazah seperti nomor induk serta tanggal dan terbit.
Maka secara intelektual tidak bernilai apa-apa, nol. Jadi karena itu, nggak bermaksud mendelegitimasi UGM, Anda kami undang (ke persidangan),” tegas Eggi.
Jadilah penggugat intervensi. Mari kita buktikan di pengadilan. Kalau Anda tidak lakukan ini, Anda betul-betul tidak punya kapasitas intelektual di sini,” pungkas Eggi.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengaku sudah bosan menanggapi isu ijazah palsu ayahnya yang belakangan kembali digugat Bambang Tri Mulyono.
Itu isunya muncul terus. Tanya aja ke yang bikin isu, sampai bosanย nanggepinย (menanggapi),” ucap Gibran ketika ditemui di Balaikota Surakarta, Senin (10/10/2022).
Tak hanya itu, Gibran juga mengaku sudah lelah membantah isu tersebut. Pasalnya tidak mungkin Jokowi bisa berkarier di dunia politik, mulai dari menjadi Wali Kota Solo sampai sekarang menjabat sebagai Presiden bila ijazahnya palsu.
Gibran mengatakan, membantah seratus kali juga percuma kalau ngomong sama orang nggak waras,” katanya.
Gibran mengatakan,”Ya sesuai itu. Riwayat pendidikan Jokowi Sekarang daftar Wali Kota, Gubernur, kalau nggak pakai ijazah pakai apa? Mau pakai daun pisang? Kan enggakย to? Masa mau membohongi (persyaratan) pendaftaran presiden dan lain-lain?” pungkasnya.