Jakarta | statusberita.com – Terjadi insiden kebakaran hutan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang telah diatasi oleh tim gabungan, termasuk petugas TNBTS, TNI, Polri, dan para relawan. Sejumlah area yang terkena kebakaran sudah berhasil dikendalikan.
Peristiwa kebakaran ini pertama kali terjadi pada Jumat (18/8/2023). Berbagai informasi terkait insiden ini diuraikan pada Selasa (22/8/2023). Tiga titik api terdeteksi di kawasan TNBTS, yakni Ungup-Ungup, Cemoro Kandang, dan Oro-Oro Ombo. Tim gabungan berhasil meredam api di ketiga titik tersebut.
Meskipun demikian, upaya pemadaman masih berlangsung di dua lokasi lainnya, yaitu kawasan Jambangan dan Keeling. Pihak berwenang juga telah memastikan bahwa api sudah benar-benar padam di wilayah Oro-Oro Ombo.
Hutan yang terbakar mencakup vegetasi seperti alang-alang, semak belukar, dan pohon cemara. Tingginya kandungan alang-alang dan semak kering karena musim kemarau memicu api untuk cepat merambat.
Iptu Loni Roi, Kapolsek Senduro, mengonfirmasi bahwa tim gabungan berhasil memadamkan sebagian titik kebakaran di kawasan TNBTS. Namun, upaya pemantauan dan pengecekan terus dilakukan untuk memastikan bahwa api benar-benar padam. Selain itu, proses identifikasi area hutan yang terkena dampak kebakaran di Gunung Semeru masih berlangsung.
Penyebab pasti kebakaran hutan ini masih dalam proses penyelidikan. Meskipun kemungkinan besar terkait dengan kondisi musim kemarau, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap faktor-faktor yang memicu insiden ini.
Pihak TNBTS memberikan peringatan kepada semua pihak agar berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Mengingat kondisi cuaca yang kering akibat musim kemarau dan kondisi sebagian savana yang mengering sebelumnya. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers oleh pihak TNBTS, yang diterbitkan pada Sabtu (20/8/2023).(Rz)