back to top

Fenomena Disinflasi di Amerika Serikat dan Potensi Koreksi Turun USD/CAD

Date:

Share post:

Jakarta | detiknews – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar keuangan global telah menyaksikan berbagai peristiwa yang memengaruhi dinamika ekonomi dan pergerakan harga. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perilaku ekonomi di Amerika Serikat (AS), terutama terkait harga konsumen, inflasi, dan pergerakan suku bunga. Pada laporan terbaru, diketahui bahwa harga konsumen AS mengalami kenaikan sebesar 3,2% per tahun, sedikit di bawah ekspektasi sebelumnya yang mencapai 3,3%. Selain itu, indeks inflasi inti tahunan juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari yang diantisipasi, yakni sebesar 4,7%.

Grafik USDCAD

Fenomena ini memunculkan istilah “disinflasi,” di mana laju inflasi melambat meskipun masih berada dalam angka yang relatif tinggi. Dampak yang muncul dari disinflasi ini adalah penurunan harga obligasi 10 tahun AS dari level 4,19% menjadi 4%. Para pelaku pasar juga mulai merenungkan kemungkinan penurunan suku bunga AS, dengan ekspektasi bahwa tingkat kenaikan suku bunga yang sebelumnya diantisipasi mencapai 5,75% dapat turun menjadi 5,50%.

Namun, pergerakan pasar tidak hanya terbatas pada AS. Industri minyak dunia juga memainkan peranan penting dalam dinamika ekonomi global. Meskipun harga minyak WTI naik sebagai respons terhadap penurunan produksi minyak dari produsen-produsen besar, tetapi Kanada menghadapi tantangan ekonomi yang berbeda. Meskipun pendapatan meningkat berkat harga minyak yang lebih tinggi, tingkat pengangguran yang mencapai 5,5% dan inflasi yang masih tinggi menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi domestik.

Semua kondisi ini tidak hanya berdampak pada mata uang dan komoditas, tetapi juga pada pasar valuta asing. Pasangan mata uang USD/CAD (US Dollar versus Canadian Dollar) telah mengalami perubahan signifikan dalam jangka waktu tertentu. Analisis teknikal menunjukkan bahwa pasangan mata uang ini memiliki peluang untuk melemah menuju level support 1,3414. Sementara itu, level resisten berada di sekitar 1,34680, 1,35180, dan 1,35780.

Penting bagi para pelaku pasar dan trader untuk memiliki pemahaman yang kuat mengenai manajemen risiko, analisis fundamental, dan analisis teknikal dalam bertransaksi di pasar keuangan. Menggunakan ekuitas dan volume transaksi dengan bijak adalah kunci untuk mengantisipasi risiko yang terkait dengan volatilitas pergerakan harga yang dapat terjadi di pasar yang cenderung fluktuatif. Dengan memahami secara komprehensif berbagai faktor ekonomi dan analisis pasar, para pelaku pasar dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mengoptimalkan potensi keuntungan mereka. (In)
@joe_marasalmo

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Gelar Rapat RPJMD 2025-2029, BAPPEDA Kota Depok Fokus pada Program UMKM Naik Kelas

Depok | statusberita.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Depok bersama Asosiasi UMKM Kota Depok, menggelar rapat...

FOZ dan Dompet Dhaufa Bangun Sinergi untuk Keberlanjutan UMKM Indonesia

Bogor | statusberita.com - Dompet Dhaufa, lembaga zakat yang berkomitmen untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia, melakukan Orientasi...

Pelatihan Produk Lokal Sukmajaya Bantu Ibu-Ibu Raih Penghasilan

Depok | statusberita.com - Kelurahan Sukmajaya di Kota Depok berkomitmen untuk mendukung kreativitas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah...

Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & IDC Merajut Kerja Sama untuk Memperluas Diri dalam Dunia Usaha

Jakarta | statusberita.com - PT Cama Marsit Kreasi dan ANP Architecture & Interior Design Consultant (IDC), dua kekuatan...