back to top

DPD Perindo: Harga Tiket Naik ke TNK Bukan Berdampak Pada Pelaku Pariwisata Saja!

Date:

Share post:

Reporter: Karol Tamur

Labuan Bajo | statusberita.com – Wacana kenaikan tiket dengan harga Rp 3.750.000,- (Tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) menuju Taman Nasional komodo menjadi pro kontra ditengah masyarakat, Wacana kenaikan tiket ini akan diberlakukan pada 1 Agustus 2022 mendatang.

Wacana Kenaikan tiket ini banyak kalangan yang protes alias tidak terima dengan isu kenaikan tiket itu, Protes itu datang dari pelaku pariwisata yang sudah terhimpun dalam satu wadah forum masyarakat penyelelamat pariwisata (FORMAPP). Seperti kita ketahui awal mula protes itu saat sosialisasi kenaikan di aula kantor Bupati Manggarai Barat hingga melakukan aksi demonstrasi di kantor TNK dan Kantor Bupati Manggarai barat pada tanggal 18/07/2022. Selain itu juga pelaku pariwisata tetap konsisten menolak kenaikan tiket itu, dilihat dari sosialisasi kedua kenaikan tiket di hotel La Cecile dini hari pukul 16:00 WITA.

Menanggapi hal itu ketua dewan pempinan daerah partai Perindo kabupaten Manggarai Barat Stanislaus Stan dikutip dari group whatsapp Forum Peduli Mabar menyampaikan masalah wacana kenaikan tiket ini sesungguhnya bukan hanya berdampak pada pelaku wisata saja, tapi lebih dari itu,” jelasnya.

Mari kita simak penjelasannya. Kenaikan tarif masuk TNK bukan semata-mata masalah ini berdampak pada pelaku pariwisata saja tapi lebih dari itu, Oleh karena itu saya mengajak kita semua melihat masalah ini dengan bijak.

Ketika kita melihat masalah ini masalah para pelaku pariwisata semata maka mari kita berdiam sejenak dan berpikir secara logis, emang harga tiket itu diberlakukan untuk pelaku pariwisata? tentu tidak, pelaku pariwisata gratis masuk TNK, yang kena tarif itu tamunya/ wisatawan Jelas ketua Perindo ini.

Coba kita bayangkan kalau semua wisatawan superkaya yang akan pasti ikut kemauan mereka dan susah diatur, seperti yang kita ketahui, apakah tamu yang datang mau konsumsi sayur lokal kita? Pasti tidak, Apa mau naik mobil kelas avansa dan inova? Pasti tidak, apa mau makan di kuliner? Pasti tidak, apa mau nginap di homestay? Pasti tidak.

Melihat hal ini mari berpikir besar untuk persoalan ini, sepanjang publik melihat ini hanya masalahnya para pelaku pariwisata, maka disana ada kegagalan. (kr)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | statusberita.com - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | statusberita.com - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya...

Fokus Putus Mata Rantai Kemiskinan, Presiden Siap Resmikan 53 Sekolah Rakyat Berasrama dalam Waktu Dekat

Jakarta | statusberita.com - Prabowo Subianto Presiden RI telah mengumumkan secara resmi terkait rencana pembangunan 200 Sekolah Rakyat...

Kapolres SBB Sebut Ratusan Personilnya Siap Amankan Idul Fitri 1446H

Maluku | statusberita.com - Polisi Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku siapkan sebanyak 106 Personil untuk...