Reporter: Surya Agustav
Bogor | statusberita.com – Turnamen sepakbola antar Kampung/Dusun kembali dihelat oleh Desa Sukajaya, terdapat 32 tim yang akan berlaga. Sontak saja, gelaran tersebut disambut meriah oleh masyarakat.
Dalam pembukaan turnamen pada Sabtu siang sampai selesai di lapangan Bola Jami KP.Jami, Desa Sukajaya Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor banyak warga desa yang antusias melihat pertandingan di sekitar lapangan. Mereka menyaksikan pertandingan yang melibatkan tim antar dusun walau pun cuaca mendung.

Ibarat tanaman yang kekeringan lalu mendapat siraman air, pecinta sepakbola di Desa Sukajaya Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor yang telah lama haus karena tidak ada event turnamen sepakbola, dikarenakan Pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun berselang, akhirnya bisa bernafas lega dan seakan akan terpuaskan dengan hadirnya turnamen sepakbola Sukajaya Cup 2022.
Turnamen yang sudah dibuka pada tanggal 23 Juni Lalu, akan menampilkan klub-klub bola asli Desa Sukajaya yang telah lama hadir dalam setiap turnamen-turnamen yang selama ini menghiasi lapangan sepakbola Jami.

Untuk mempersiapkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 Pemerintah Desa Sukajaya membentuk Panitia Sukajaya Cup hasil musyawarah LKD.
“Terimakasih kepada segenap panitia yang mana telah bekerjasama dengan baik dan hari pertama telah sukses melaksanakan kompetisi Sukajaya Cup ini dan semoga kedepannya sukses selalu,” pungkas Hayatuzen, Kepala Desa Sukajaya.
Dilokasi yang sama, Asep Suryana, Ketua Panitia Sukajaya Cup menekankan pentingnya menjaga sportifitas, baik keserasian dengan rekan tim maupun Lawan.
“Sukajaya Cup diharapkan bermunculan bibit-bibit pemain bola yang handal, Pemerintah Desa Sukajaya dalam hal ini sudah menangkap aspirasi dari masyarakat atau ke 32 Klub yang berkompetisi saat ini, Forkopimcam serta KOK dalam hal ini pun mendukung, jadi mari kita jaga amanah ini bersama-sama dalam berprilaku etis, berintegritas dan fairplay dalam menerima kemenangan dan kekalahan, bahwa mesti dilihat Kompetisi ini sebagai sebuah ajang silaturahmi antar masyarakat sukajaya sehingga keharmonisan, keakraban dan persaudaraan tetap terjalin dengan baik tanpa mengesampingkan semangat berkompetisi”, ujar Asep.
Riuh antusiasme dari masyarakat saat dibuka gelaran pertandingan perdana, hadir Juga unsur-unsur stakholder terkait dalam pembukaan kompetisi Sukajaya Cup yaitu Kapolsek Tamansari, Babinsa, Bhabinkamtibmas Satpol PP, LKD dan Ormas se-Desa Sukajaya dalam pembukan Sukajaya Cup (16/7).
Harapan-harapan membangun sepakbola dari desa seperti yang digaungkan oleh pers, pengamat sepakbola, federasi dan diamini oleh warga sendiri, mau tidak mau telah mengubah paradigma kehidupan di sana. Akan tetapi, jika pembangunan sepakbola berbasis desa gagal, warga bukanlah kambing hitam. Satu yang perlu diingat, sepakbola memang harus dibangun dari komunitas terkecil, tetapi membangun sepakbola dari desa bukanlah membangun sebuah mimpi disiang Bolong. (Surya Agustav)