Jakarta | statusberita.com – Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2023 mencapai 26,3 juta pergerakan. Jumlah ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 45 persen dibandingkan periode Lebaran 2022, Selasa (2/5/2023).
Pergerakan masyarakat terjadi selama arus mudik (H-8 hingga H+2 Lebaran) dan arus balik (H+2 hingga H+8 Lebaran). Hal ini mendorong permintaan terhadap berbagai komoditas barang dan jasa selama periode Lebaran.
Perjalanan selama periode Lebaran 2023 didominasi oleh penggunaan jalan tol dan arteri, terutama dengan menggunakan angkutan pribadi. Terdapat kenaikan tertinggi pergerakan masyarakat pada moda transportasi di jalan arteri.
Pergerakan masyarakat melalui jalan tol dan arteri mencapai 9,97 juta, naik 175,56 persen dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu yang mencapai 3,59 juta pergerakan. Pergerakan masyarakat melalui jalur udara juga meningkat menjadi 4,45 juta, tumbuh 26,93 persen dari 3,48 juta pada tahun sebelumnya.
Moda transportasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP turut menjadi pilihan masyarakat dengan mencatat 4,25 juta pergerakan atau naik 3,77 persen dibandingkan 4,03 juta pergerakan pada periode Lebaran sebelumnya.
Sementara itu, pergerakan masyarakat menggunakan moda transportasi darat mencapai 3,31 juta pergerakan, namun mengalami penurunan sebesar 3,36 persen dibandingkan dengan 3,42 juta pergerakan pada momen Lebaran tahun lalu. Terdapat pula 2,89 juta pergerakan masyarakat pada Lebaran tahun ini yang menggunakan kereta api, naik 29,07 persen dari 2,21 juta pada tahun lalu.
Tingginya pergerakan masyarakat ini juga berdampak pada kenaikan inflasi bulanan pada April 2023 yang mencapai 0,33 persen (month-to-month/mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan Maret 2023 yang hanya sebesar 0,18 persen (mtm).(Rz)