Depok | statusberita.com – Pada Debat Cawapres yang berlangsung di Jakarta Convention Center kemarin, perhatian publik tertuju pada ketiga calon wakil presiden (Cawapres) yang mempresentasikan Visi dan Misi mereka. Salah satunya adalah Caleg PKB DPRD Depok, Fahmi Khaidir.
Dalam sorotan Fahmi Khaidir, debat ini memperlihatkan kecerdasan dan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan debat presiden sebelumnya.
Salah satu momen menarik adalah ketika Cawapres Paslon 02, Gibran, memberikan pertanyaan kepada Cawapres Paslon 01, Muhaimin Iskandar, menggunakan singkatan SGIE (State of Global Islamic Economic). Fahmi Khaidir mengkritik penggunaan singkatan dalam bahasa asing, terutama karena pengucapannya dalam Bahasa Indonesia dapat menimbulkan kebingungan.
Fahmi berpendapat bahwa istilah atau singkatan dalam bahasa asing sebaiknya disampaikan sesuai ejaan aslinya, bahkan disertai penjelasan panjang agar substansi pertanyaan atau tanggapan dapat dipahami dengan jelas. Dia menegaskan perlunya KPU (Komisi Pemilihan Umum) memberikan pedoman terkait penggunaan singkatan agar debat lebih mudah dipahami oleh publik.
” Seharusnya pertanyaan berupa singkatan bahasa asing disampaikan sesuai bahasa yang menjadi rujukan singkatan tersebut, bahkan bila perlu disampaikan secara jelas kepanjangannya, sehingga dapat dipahami substansi yang ingin disampaikan, ” ujar Fahmi, Sabtu (23/12/2023)
Meskipun terdapat hambatan dalam arti singkatan, Fahmi yakin bahwa publik tetap memahami jawaban yang disampaikan oleh Cawapres Muhaimin Iskandar sesuai dengan substansi pertanyaan yang diajukan.
“Contohnya Kalau pengucapan kata USA dibaca dalam ejaan Indonesia, pasti maknanya akan berbeda dibanding penyampaiannya dalam bahasa asing tersebut, dan sedikit orang yang akan memahaminya, apalagi istilah tersebut tidak begitu familiar di kalangan masyarakat ” jelas Fahmi
Meski demikian, Fahmi menyatakan keyakinannya bahwa debat Cawapres pertama berhasil menyampaikan substansi Visi dan Misi dari setiap pasangan calon.
“Melalui debat ini, masyarakat akan mengetahui Visi dan Misi Paslon kami bila terpilih kelak demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik, “ucapnya.
Menanggapi isu IKN (Ibu Kota Negara), Fahmi menegaskan bahwa posisi partainya bukan hanya sebatas setuju atau tidak, tetapi lebih terfokus pada prioritas yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia saat ini. Dia menyoroti kebutuhan akan air bersih, pemerataan pembangunan, dan perbaikan sarana pendidikan sebagai prioritas yang harus diutamakan.
Fahmi menyampaikan bahwa Paslon Anies Muhaimin, bila terpilih, akan membentuk tim untuk melakukan pengkajian lebih dalam terkait IKN dalam 100 hari pertama pemerintahan mereka.
Dia menekankan pentingnya pemerataan pembangunan untuk menghindari ketimpangan antar kota. Sebagai seorang politisi PKB Depok, Fahmi optimis bahwa debat-debat berikutnya akan menampilkan performa yang lebih baik dari pasangan calon yang diusungnya.
Dalam kesempatan ini, Fahmi pun memohon dukungan dari masyarakat agar mencoblos nomor urut 4 dari Partai Kebangkitan Bangsa untuk Warga yang berdomisili di Kecamatan Beji, Cinere dan Limo.
Sehingga dirinya dapat mewujudkan pula Perubahan bagi Kota Depok menjadi lebih baik dan lebih nyaman serta sejahtera untuk warganya, melalui Kebijakan dan Peraturan Daerah yang dibentuk dan mengakomodir kepentingan masyarakat menengah kebawah.
“Mohon dukungan dari masyarakat Depok, khususnya wilayah Kecamatan Beji,Cinere dan Limo, Coblos Fahmi Khaidir, nomor urut 4 Partai Kebangkitan Bangsa,” tutupnya. (Edh)