statusberita.com – CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) baru-baru ini memberikan peringatan serius kepada para investor di Twitter terkait peningkatan penipuan yang menargetkan komunitas kripto. Penipuan ini melibatkan penggunaan alamat dompet palsu yang rumit dan semakin populer untuk menipu pengguna selama transaksi kripto.
Modus operandi penipuan ini cukup cerdik. Para penipu membuat alamat palsu yang memiliki karakter awal dan akhir yang sama dengan alamat asli pengguna. Dengan cara ini, alamat palsu tampak sangat mirip dengan alamat yang sah, sehingga korban terpedaya. Setelah alamat palsu ini dibuat, para penipu mengirimkan transaksi palsu yang mencerminkan riwayat transaksi korban. Jika korban tidak menyadari adanya perbedaan dan menyalin serta menempel alamat dari salah satu transaksi sebelumnya, dana mereka akan dikirim ke tangan penipu.
Kasus penipuan ini menimpa seorang operator kripto berpengalaman yang kehilangan cryptocurrency senilai USD 20 juta (sekitar Rp 304,5 miliar) pada tanggal 1 Agustus. Beruntungnya, operator ini segera menyadari kesalahan tersebut dan meminta Binance untuk membekukan Tether sebelum dana tersebut sampai ke tangan penipu.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, para pengguna kripto disarankan untuk mengadopsi beberapa tindakan pencegahan yang diberikan oleh CZ. Salah satunya adalah dengan menggunakan domain blockchain seperti Ethereum Name Service. Domain blockchain ini berfungsi mirip dengan alamat email, memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dompet mereka dengan kata-kata biasa daripada harus mengingat rangkaian huruf dan angka yang panjang. Pengguna Binance dapat dengan mudah membeli domain ini melalui platform yang disediakan.
Selain itu, para ahli keamanan juga menyarankan agar pengguna tidak menyalin dan menempel alamat dari aplikasi untuk melakukan transfer dana. Pengguna juga disarankan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun kripto mereka dan mengaktifkan autentikasi dua faktor pada aplikasi. Langkah-langkah keamanan ini dapat membantu melindungi pengguna dari penipuan dan serangan phishing yang semakin sering terjadi dalam lingkungan kripto.
Tidak hanya Binance, tetapi platform pertukaran kripto lainnya, termasuk Coinbase, juga telah melaporkan insiden keamanan serupa yang menargetkan para pengguna mereka. Para korban telah melaporkan adanya penipuan dan serangan phishing terkait dengan layanan dan aplikasi perusahaan, termasuk klaim penipu yang mencoba menghubungi klien melalui nama domain pertukaran kripto.
Sebagai kesimpulan, melonjaknya jumlah penipuan dan serangan phishing di dalam industri kripto menuntut para pengguna untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan mengadopsi praktik keamanan yang disarankan oleh para ahli dan platform pertukaran, para investor dapat membantu melindungi aset kripto mereka dan berpartisipasi dengan lebih aman dalam ekosistem kripto yang sedang berkembang. (In)