Depok | statusberita.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menjalin kerja sama yang erat dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam Program Pengabdian Masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pendampingan layanan deteksi dini serta simulasi perkembangan anak autis dan kesulitan belajar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Marry Liziawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahap awal sosialisasi kepada para pemerhati disabilitas dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Sabtu (22/07/23).
Dalam upaya menyempurnakan pelayanan bagi anak-anak dengan disabilitas dan ABK, Pemkot Depok dan UMJ telah menyiapkan langkah-langkah yang strategis. Pertama, mereka akan melakukan pendataan jumlah penyandang disabilitas atau ABK, sehingga data yang diperoleh akan lebih valid dan akurat.
Selanjutnya, pemetaan akan dilakukan untuk membentuk Posyandu Disabilitas, sesuai dengan komitmen Pemkot Depok. Rencananya, bulan Oktober akan dijadikan waktu pencanangan Posyandu Disabilitas, guna memastikan pelayanan kesehatan yang merata dan maksimal bagi penyandang disabilitas di masa mendatang.
Marry juga menegaskan bahwa anak-anak dengan disabilitas layak mendapatkan pelayanan yang istimewa, sejalan dengan keistimewaan mereka sebagai individu. Pelayanan yang mereka terima harus setara dengan pelayanan yang diberikan kepada anak-anak pada umumnya, baik dalam hal pendidikan, kesehatan, keterampilan, maupun seni budaya.
Dalam upaya mencapai hal tersebut, Marry berharap bahwa di masa depan akan diadakan pelatihan bagi orang tua, kader posyandu, tenaga kesehatan, serta sekolah-sekolah inklusi dan gurunya. Tujuannya adalah agar mereka mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tepat sasaran bagi anak-anak dengan disabilitas.
Komitmen Pemkot Depok dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi anak-anak disabilitas dan ABK adalah contoh nyata dari upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan inklusi sosial dan kesetaraan hak bagi semua warganya. Semoga melalui kerja sama ini, harapan orang tua dan pemerhati disabilitas dapat terpenuhi, sehingga anak-anak dengan disabilitas dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam lingkungan yang mendukung. (Roni)