back to top

Nyeri Haid yang Membahayakan: Mengenali Kemungkinan Penyakit di Baliknya

Date:

Share post:

Jakarta | statusberita.com – Haid atau menstruasi merupakan proses alami yang dialami oleh sebagian besar wanita setiap bulannya. Meskipun begitu, tidak semua wanita mengalami menstruasi dengan cara yang sama. Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan selama masa haid mereka, sementara yang lain mungkin tidak merasakan apa pun. Pertanyaannya adalah, apakah nyeri haid tersebut normal?

Menurut spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. R. Muharam Natadisastra, SpOG-KFER, perspektif masyarakat terhadap nyeri haid perlu diubah. Dr. Muharam mengatakan bahwa sebenarnya menstruasi itu seharusnya tidak menyakitkan. Jika ada rasa sakit yang signifikan, hal itu mungkin merupakan pertanda adanya gangguan pada tubuh.

Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan nyeri hebat saat haid adalah endometriosis. Endometriosis adalah penyakit gangguan hormon yang mempengaruhi organ reproduksi wanita. Kondisi ini sering kali menyebabkan nyeri menstruasi yang parah, gangguan siklus haid, dan bahkan dapat menyebabkan infertilitas atau sulitnya wanita hamil. Untungnya, endometriosis dapat ditangani dengan penggunaan obat-obatan tertentu.

Namun, jika pengobatan dengan obat-obatan tersebut tidak membantu mengurangi nyeri haid, maka kemungkinan ada penyebab lain yang harus dipertimbangkan. Dr. Muharam menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Selain itu, ada beberapa ciri-ciri menstruasi yang dapat dianggap normal dan sehat, antara lain:

  1. Memiliki siklus menstruasi antara 21-35 hari.
  2. Menstruasi berlangsung selama 5-7 hari.
  3. Volume darah yang keluar berkisar antara 30-80mL.
  4. Tidak mengalami flek setelah menstruasi selesai.

Dr. Muharam juga menambahkan bahwa perubahan dalam siklus menstruasi, seperti menyusut atau memanjangnya siklus, dapat menjadi tanda adanya gangguan hormon. Misalnya, jika siklus haid yang sebelumnya berlangsung selama 35 hari tiba-tiba berubah menjadi hanya 14 hari, atau jika siklusnya memanjang menjadi lebih dari 40 hari, maka kemungkinan ada gangguan yang perlu diperhatikan.

Penting bagi setiap wanita untuk memahami dan mengamati pola menstruasinya sendiri. Jika terdapat gejala yang tidak biasa atau nyeri yang berlebihan selama menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat. Semakin awal suatu kondisi dapat dideteksi, semakin cepat pula tindakan penanganan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita. (In)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Dukung Program Kerja Pemerintah Kupang, Srikandi CS an Gelar Senam Sehat dan Bugar Bersama

Kupang | statusberita.com - Masyarakat di lingkungan Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan antusias mengikuti...

Dinkes Kota Depok Sosialisasikan Kawasan Tanpa Rokok

Depok | statusberita.com - Dalam upaya menurunkan jumlah perokok di tujuh zona bebas tanpa rokok (KTR), Pemerintah Kota...

USAID Prevent TB Edukasi Masyarakat Depok tentang Pentingnya Terapi Pencegahan Tuberkulosis

Depok | statusberita.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Prevent TB menggelar acara sosialisasi terkait Terapi Pencegahan...

Inovasi Pojok Mobile JKN RSUD KiSA Kota Depok, Akses dan Kepuasan Pasien dalam Era Jaminan Kesehatan

Depok | statusberita.com - Sebagai mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Khidmat Sehat...