back to top

Peringatan Mendesak! Kemenkes RI Mewanti-wanti Ancaman Lonjakan Kasus DBD Akibat El Nino di Tahun Ini

Date:

Share post:

Jakarta | statusberita.com – Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi peningkatan kasus demam berdarah (DBD) sepanjang tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan fenomena El Nino yang berdampak langsung pada penyebaran penyakit ini.

Dalam pertemuan dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, pada hari Senin (12/6/2023), telah diingatkan kepada semua pihak terkait, termasuk dinas kabupaten, kota, dan provinsi, tentang ancaman lonjakan kasus DBD di tahun ini.

Imran Pambudi menyampaikan, “Pada awal 2023, kami telah memberikan peringatan kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta seluruh dinas terkait di kabupaten, kota, dan provinsi bahwa tahun 2023 akan terjadi fenomena El Nino. Oleh karena itu, kami khawatir akan terjadi peningkatan kasus DBD.”

Lebih lanjut, Imran menjelaskan bahwa setiap daerah harus siap menghadapi situasi ini dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Persiapan tersebut meliputi persiapan logistik, obat-obatan, serta penanganan di fasilitas kesehatan dan rumah sakit untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD.

Dia juga menyampaikan bahwa selama tahun 2022, Indonesia mencatat sebanyak 143.184 kasus DBD. Jawa Barat menjadi daerah dengan kasus terbanyak, dengan total kasus mencapai lebih dari 36 ribu.

“Selama tahun 2022, total kasus DBD mencapai lebih dari 143 ribu, dengan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, yaitu sekitar 36.500 kasus. Diikuti oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara,” ungkap Imran.

Imran juga menyoroti bahwa daerah Kaltara memiliki angka insiden tertinggi per 100.000 penduduk, disusul oleh daerah Babel. Selain itu, Bali juga menghadapi risiko yang signifikan dengan tingkat keparahan yang ditandai dengan warna hitam.

Menanggapi hal ini, Kemenkes RI mengingatkan pentingnya upaya pencegahan DBD di masyarakat. Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi menutup penampungan air, memanfaatkan daur ulang bahan bekas, serta mencegah gigitan nyamuk. Imran juga menegaskan bahwa penggunaan fogging tidaklah direkomendasikan secara luas untuk memberantas DBD karena efeknya hanya bersifat sementara.

Dalam menghadapi ancaman DBD yang meningkat, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga kesehatan sangatlah penting. Kerjasama dalam melakukan langkah-langkah pencegahan akan membantu mengurangi penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan kesadaran akan ancaman DBD yang semakin meningkat, diharapkan upaya pencegahan yang efektif dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan seluruh penduduk Indonesia. (In)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Dukung Program Kerja Pemerintah Kupang, Srikandi CS an Gelar Senam Sehat dan Bugar Bersama

Kupang | statusberita.com - Masyarakat di lingkungan Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan antusias mengikuti...

Dinkes Kota Depok Sosialisasikan Kawasan Tanpa Rokok

Depok | statusberita.com - Dalam upaya menurunkan jumlah perokok di tujuh zona bebas tanpa rokok (KTR), Pemerintah Kota...

USAID Prevent TB Edukasi Masyarakat Depok tentang Pentingnya Terapi Pencegahan Tuberkulosis

Depok | statusberita.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Prevent TB menggelar acara sosialisasi terkait Terapi Pencegahan...

Inovasi Pojok Mobile JKN RSUD KiSA Kota Depok, Akses dan Kepuasan Pasien dalam Era Jaminan Kesehatan

Depok | statusberita.com - Sebagai mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Khidmat Sehat...