back to top

Pendidikan Karakter Dalam Proses Pembelajaran

Date:

Share post:

Surabaya | statusberita.com – Semakin majunya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut berbagai perubahan terutama di dunia pendidikan.

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk pribadi anak secara lahir maupun batin supaya menjadi manusia yang lebih baik.

Potensi karakter yang baik tersebut harus terus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan.

Pendidikan diartikan sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah (pengajar, karyawan siswa dll) yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengatakan, bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan kualitas diri ke arah yang lebih baik

“Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya, sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik”, ucapnya, Rabu 11 Oktober 2022.

“Arahan dari Pak Walikota Eri Cahyadi, untuk persiapan pola pembelajaran baru dapat diterapkan pada bulan depan (November 2022)”, ungkap Yusuf.

Ia menjelaskan bahwa para guru tinggal merubah pola pembelajaran baru yang berfokus pada pembentukan karakter siswa.

“Sedari itu kita sebut ‘Sekolah Arek Suroboyo, yakni sekolah yang Aman, Ramah Anak, Kreatif, Edukasi dan Kegotongroyongan untuk membangunkan karakter siswa”, terangnya.

Implementasi kurikulum Belajar Merdeka selama dua jam merupakan pembentukan karakter siswa. Yusuf meyakinkan bahwa para siswa akan merasa bahagia selama berada di sekolah. Karena sekolah tidak merubah kurikulum yang telah terbentuk.(okik)

Berita terbaru

spot_img

Berita terkait

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | statusberita.com - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | statusberita.com - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya...

Fokus Putus Mata Rantai Kemiskinan, Presiden Siap Resmikan 53 Sekolah Rakyat Berasrama dalam Waktu Dekat

Jakarta | statusberita.com - Prabowo Subianto Presiden RI telah mengumumkan secara resmi terkait rencana pembangunan 200 Sekolah Rakyat...

Kapolres SBB Sebut Ratusan Personilnya Siap Amankan Idul Fitri 1446H

Maluku | statusberita.com - Polisi Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku siapkan sebanyak 106 Personil untuk...