Ketika kau rampas harga diri dan kehidupanku, aku hanya terdiam..
*meninggalkan belantara tanah kelahiran..untuk mencari tempat kehidupan kami yang layak*
*aku berpindah tetap kau kejar kau kejar,dengan mesin mesin gergaji , kau layangkan ,kau sumbangkan batang batang pohon besar, tempat aku dan anak ku merangkai kasih sayang*
*kebiadaban mu, kau sembunyikan dengan segala kebusukan mu*
*DASAR MONYET ….!!!!*
*sumpah serapahmu mengatasnamakan diriku,diri anak anak kami, sungguh betapa tak punya naluri, belas kasih kepada kami*
*di lain waktu, dalam tempat yang berbeda*
*kau siksa terus saudara – saudaraku, di ikat..di cambuk, di pekik demi sempurna nya tingkah laku ku, untuk kau pertontonkan di hadapan bangsa kalian,dalam pementasan yang terlalu menyakitkan*
*TOPENG MONYET*
*betapa aku ingin bertanya kepada yang SANG PENCIPTA ku..???*
*di mana gerangan letak ke adilan MU wahai SANG WAKTU???*
*Ketika serap kaki mereka, merusak lebat hijau nya rumah ku?m mengobrak-abrik sumber makanan ku, lalu sebagian kami di tangkap, di cincang dalam rantai membelenggu…*
*wahai SANG MAHA ADIL..tataplah mataku..keringlah sudah air mata, berganti darah yang sebentar lagi membeku…membisu ..tertelan waktu*
*SAJAK MONYET*ย (RAGIL 74)