Bandung | statusberita.com – Sebanyak 2.500 anak dari seluruh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Bandung berkumpul untuk meramaikan Gebyar Pentas Kreativitas Pendidikan Anak Usia Dini di Saung Sunda Papuri. Acara tersebut turut dihadiri oleh 700 orang wali murid dan guru yang mendampingi anak-anak tersebut, Rabu (02/08/2023)
Cici Ema Sumarna, Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Bandung, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi ruang berkreasi yang mendukung perkembangan fisik dan psikis peserta didik. Kreativitas dan imajinasi memiliki peran penting dalam perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak usia dini. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dalam pembelajaran.
Cici juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka untuk menjadi lebih baik dan kreatif, terutama di era digitalisasi saat ini. Meskipun teknologi mendukung proses pembelajaran PAUD di era digital, tetap diperlukan pengawasan orang tua.
Abdul Gaos, Kepala Bidang PP PAUD Dikmas Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengintegrasikan aspek religi, seni budaya Sunda, cinta tanah air, dan cinta lingkungan dalam konteks merdeka belajar. Acara tersebut melibatkan berbagai kegiatan, seperti peluncuran aplikasi Abdi PAUD, menggambar di layangan yang diikuti oleh 1.200 peserta, pentas seni, pameran inovasi pembelajaran PAUD di Kota Bandung PAUD Hiber, literasi inklusi, prasiaga, serta seminar parenting.
Hikmat Ginanjar, Kepala Disdik Kota Bandung, menekankan bahwa pembelajaran PAUD harus dilakukan secara holistik integratif. Kebijakan transisi dari PAUD ke SD harus menjadikan bermain dan belajar sebagai hal yang menyenangkan, sehingga dapat membentuk fondasi yang kuat bagi tumbuh kembang anak.
Siti Fatimah, salah satu guru PAUD Perintis di Kecamatan Arcamanik, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini mampu meningkatkan semangat belajar anak-anak. Kegiatan tersebut juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bertemu dengan teman sebaya, melatih motorik, dan sosial emosional mereka.
Salah satu peserta, Aira, menyatakan bahwa ia sangat senang ikut lomba menggambar di layangan karena sesuai dengan hobinya. Ia melukis gambar Barbie dengan menggunakan pensil warna dan krayon berwarna pink.
Orang tua peserta, seperti Eti Nurhayati, memberikan apresiasi terhadap Gebyar Pentas Kreativitas Pendidikan Anak Usia Dini. Menurutnya, acara tersebut sangat baik untuk pendidikan anak usia dini karena membantu melatih motorik dan kemampuan sosialisasi anak-anak. Anaknya yang pendiam pun dapat memiliki banyak teman melalui kegiatan ini. (DN)